Subang, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Ono Surono berpesan agar Bupati Subang H Ruhimat tetap memfokuskan dan memberi prioritas pada pertanian.
Menurut Ono, Bupati Subang dan jajaran untuk tidak tergoda dengan angin segar kawasan industri yang bakal hadir di Kabupaten Subang.
Baca: Ono Tekankan Keadilan & Kesejahteraan Masyarakat
Sebab, kondisi tanah air saat ini adalah terjadi rawan terjadi krisis pangan dan bahan pangan yang meningkat.
"Pertanian harus tetap menjadi perhatian, itulah yang menjadi tulang punggung pangan bagi Subang saat ini juga nasional,” ucap Ono di Subang, Sabtu (16/4).
Hal ini tak lain berkaca dari kasus Karawang yang masuk menjadi 5 daerah di Jawa Barat yang menjadi daerah rentan kemiskinan. Padahal Karawang merupakan daerah dengan Kawasan Industri terbesar di Jawa Barat bersama dengan Kabupaten Bekasi.
“Kita lihat Karawang, kawasan industri banyak, UMR nya juga salah satu yang tertinggi nasional, tapi kini jadi Kawasan dengan Kemiskinan Ekstrem, setelah 5 daerah pada tahun 2021 di Jabar, kini meningkat jadi 17 Kabupaten/Kota,” terang Ono.
Hal ini menurutnya, akibat dari alih fungsi lahan pertanian ke zona/kawasan industri yang tak berjalan lancar serta banyak warga lokal yang justru sedikit yang terserap dan diberdayakan dalam kawasan industri.
“Banyak orang luar Karawang yang bekerja di Karawang, sedangkan banyak orang Karawang yang juga tersisih, dengan alasan berbagai macam seperti tak punya skill. Tapi seharusnya, warga sekitar kawasan industri yang merupakan warga Karawang mendapat prioritas, imbas yang terjadi adalah sekarang,” imbuhnya.
Baca: Banteng Jabar Bagikan Ratusan Takjil di Kota Bandung
Mendapat pesan tersebut, Bupati Subang H Ruhimat juga menyambut baik saran dan masukan tersebut. Pertanian juga menurut Ruhimat masih menjadi prioritas bagi Pemkab Subang.
Namun disisi lain, Bupati bersungguh-sungguh ingin mempersiapkan agar perubahan Kabupaten Subang dimasa depan menjadi zona industri harus dipersiapkan dengan maksimal. Dirinya juga berkali-kali menerangkan, tak ingin warganya menjadi penonton dirumah sendiri.
“Tentu kita harus berusaha, termasuk dengan melakukan pelatihan-pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Kita akan berusaha untuk menyiapkan SDM, saya tentu tidak ingin warga hanya jadi penonton dengan datangnya zona industri besok,” ucap Ruhimat.