Cipayung, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR, Ono Surono mengakui ada banyak masalah persoalan sampah. Menurut dia, Depok sebagai salah satu kota besar, pastinya juga memproduksi sampah dengan jumlah yang sangat besar, baik itu sampah organik, maupun anorganik.
"Nah sehingga dengan problem yang biasanya TPA (tempat pembuangan akhir), yang over capacity sudah tidak bisa menampung, pada hari ini kita harus berpikir bagaimana mengelola sampah berbasis keluarga, berbasis lingkungan," ujarnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (27/7).
Sehingga, kata Ono Surono, dengan sosialisasi ini menghadirkan berbagai macam pola penanganan sampah berbasis lingkungan, berbasis keluarga.
Mulai dari mulai bank sampah, mengelola, kemudian memisahkan sampah-sampah plastik untuk bisa dijual, bisa dimanfaatkan untuk kerajinan. Sedangkan sampah organiknya bisa dibuat untuk pupuk organik, dan juga untuk pengembangan magot. Atau misalnya untuk alternatif pakan ternak dan juga pakaian ikan.
Ketika disinggung soal kondisi TPA Cipayung Depok yang sudah overload dan wacana pengalihan ke Lulut Nambo, Bogor tak kunjung jelas, menurut Ono hal tersebut sebenarnya bisa terealisasi jika pemerintah daerah aktif menyuarakan ke pusat.
"Ya sebenarnya itu kan kebenjakan pemerintah pusat ya terkait dengan itu, tadi juga disampaikan aspirasi terkait dengan beberapa program di Kementerian PUPR yang belum tereksekusi," jelasnya.
Politikus PDIP itu mengatakan, tentunya harus ada solusi dari pemerintah. Menurut dia ada beberapa permasalahan yang sama, bukan hanya di Depok. "Hampir sama lah permasalahannya, nah sehingga ya paling tidak kita akan cermati kembali, kalau memang itu menjadi solusi ya harus segera kita dorong," tuturnya.
Ia menilai, pemindahan sampah TPA Cipayung ke Lulut Nambo adalah salah satu cara yang cukup efektif. Sebab di sana ada teknologi yang bisa mendaur ulang dan menghasilkan briket sebagai pengganti batu bara. "Jadi pada saat misalnya ada problem ya teman-teman di bawah juga, wali kota, kepala dinas, ya harusnya sering koordinasi juga," katanya.
Menurut Ono, sampai saat ini pihaknya di Komisi IV belum pernah mendengar langsung aspirasi Pemkot Depok terkait persoalan itu.
"Ya mungkin di Komisi IV belum ada, tapi kan makanya saya membuka pintu nih ke masyarakat Depok, ke dinas terkait, bahwa ada saya di sini sebagai Komisi IV. Jadi, kalau ada problem ya sampaikan ke saya, untuk saya bisa sampaikan ke menteri," ujarnya.