Surabaya, Gesuri.id - Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Deni Wicaksono, mengaku heran dengan pernyataan Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah, yang tidak mengakui Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, sebagai kader PKB.
”Sudah beredar luas di berita, diumumkan oleh Sekretaris DPW PKB Jatim sendiri seusai Muswil PKB Januari 2021, dan bahkan sudah ada di wikipedia. Sekarang giliran Pak Novi sedang ada masalah, kok tidak diakui. Jejak digital tidak bisa bohong,” kata Deni di Surabaya, Senin (10/5)..
Baca: Djarot Tegaskan Bupati Nganjuk Bukan Kader PDI Perjuangan
Deni menjelaskan, pada Pilkada 2018 lalu, Novi maju berpasangan dengan kader PDI Perjuangan sebagai wakilnya yakni Marhaen Djumadi. Pasangan itu diusung oleh tiga partai, di antaranya PDI Perjuangan dan PKB. Novi saat itu berlatarbelakang pengusaha, bukan politikus. Bukan pula kader dari partai yang mengusung.
”PDI Perjuangan tidak pernah menyatakan Pak Novi sebagai kader. Kan, PKB sudah mengumumkan sejak Januari 2021 bahwa Pak Novi adalah Wakil Ketua DPW PKB Jatim. Ketika partai lain sudah memasukkan seseorang itu sebagai pengurus, ya, tentu tidak mungkin masuk ke PDI Perjuangan,” jelas Deni.
Baca: Kabut Sutra Ungu Novel Baswedan
Sebelumnya, Sekretaris PKB Jatim Anik Maslachah menegaskan Novi bukanlah kader apalagi pengurus PKB. Memang, kata dia, Novi pernah ingin menjadi pengurus PKB setelah resmi menjabat Bupati Nganjuk.
“Namun, setelah kita tracing, dia lebih memilih ke partai lain, dalam hal ini ke PDI Perjuangan,” kata Anik.