Brebes, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Paramitha Widya Kusuma menerima banyak keluha terkait pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang mengharuskan menggunakan MyPertamina.
Pasalnya, para petani yang biasa menggunakan traktor untuk membajak sawah kesulitan mengisi BBM untuk alat pertanian mereka.
Baca: Karolin: Petani Lebih Untung Berantas Hama secara Organik
Kepala Desa Bumiwah, Kecamatan Sirampog, Brebes, Mukti Harjo mengatakan, warga desanya yang mayoritas petani kesulitan membeli BBM di SPBU karena harus banyak syarat yang dipenuhi.
"Petani kesusahan mengisi BBM untuk taktor karena harus banyak syarat," ungkap Mukti.
Ia juga mempertanyakan masyarakat mana saja yang boleh mendapatkan BBM bersubsidi dan mana yang tidak.
Paramitha mengatakan, BBM bersubsidi memang tidak boleh diperjualbelikan kecuali di SPBU.
"Solusinya bagaimana bagi yang jauh dari SPBU?," kata politisi PDI Perjuangan tersebut usai menghadiri Sinergitas DPR RI dan BPH Migas di gedung KPN Sirampog, Brebes, Rabu (7/12).
Baca: Rachmat Hidayat Bagikan Belasan Alat Bantu Kaum Difabel
Kondisi masyarakat sedang sulit, jika mereka disuruh membeli BBM non subsidi maka akan lebih sulti lagi.
Ia mengatakan, kebijakan pembelian BBM bersubsidi menggunakan MyPertamina selama masyarakat tidak kesulitan maka setuju. Tapi kalau ribet tidak setuju.
"Pertamina jangan membuat masyarakat terbebani," tegas Paramitha.
Ia berjanji akan membawa permasalahan masyarakat tersebut pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan terus memperjuangkanya.