Bali, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, I Nyoman Parta, mengajak kaum hawa (kaum ibu) di Karangasem untuk mewaspadai iming-iming menguntungkan dari investasi bodong.
Ajakan itu disampaikan politisi senior PDI Perjuangan asal, Guwang, Sukawati, Gianyar ini, saat mensosialisasikan kemudahan berusaha dan waspada investasi Ilegal dihadapkan Tim Penggerak PKK Kabupaten Karangasem di gedung Mal Pelayanan Publik (MPP), jalan Gajah Mada, Amlapura, Kamis (10/8).
Sosialisasi waspada investasi bodong yang dilakukan anggota Komisi VI DPR RI itu, merupakan hasil kolaborasi dengan Kementerian Perdagangan RI.
Baca: Banteng Bali Bidik 38 Kursi di DPRD Provinsi
Diharapkan dengan sosialisasi yang dilaksanakan itu, masyarakat Karangasem bisa lebih berhati-hati dan teredukasi, terhadap segala jargon menarik investasi bodong yang justru mencelakakan masyarakat.
Parta mengatakan, sekarang jaman sudah serba digital, artinya masyarakat juga harus meningkatkan literasi digital agar tidak mudah tertipu investasi ilegal yang semuanya dimainkan secara digital.
“Hari ini kita sangat dekat dengan teknologi, sangat dimudahkan dalam berbagai hal, namun disisi lain kita juga harus waspada jangan mudah mengakses link yang berujung penipuan,” ungkapnya.
Nyoman Parta mengakui, masyarakat Bali sudah banyak yang tertipu investasi ilegal. Sayangnya kendati sudah kena tipu, namun masyarakat masih enggan menyampaikannya ke pihak berwajib.
Baca: Selangkah Lagi, RUU Provinsi Bali Disahkan Pertengahan April 2023
“Karakter masyarakat Bali memang sangat unik, kalau jadi korban investasi bodong malah tidak mau menyampaikan, cenderung ditutupi, inilah yang menyebabkan mengapa semakin banyak korban-korban lainnya,” ujarnya
Menurut Parta, sosialisasi kemudahan berusaha dan waspada investasi ilegal sangat penting di getok tularkan hingga ke desa-desa, karena masyarakat desa yang literasinya lemah menjadi sasaran empuk investasi bodong.
“Kami berharap sosialisasi ini bisa semakin mencerdaskan masyarakat dalam menanggapi segala informasi yang diperoleh, salah satunya investasi bodong yang sudah semakin banyak makan korban,” tandasnya.