Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pertama kalinya menbuat angka kemiskinan di Indonesia berada di level satu digit, yakni 9,82 persen. Pada tahun 2014 angka kemiskinan berkisar di angka 10,96 persen.
"Ini pertama dalam sejarah, angka kemiskinan berada di bawah satu digit," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/10).
Baca: Jokowi Rebut Peluang Perang Dagang Dongkrak Ekspor Nasional
Penurunan angka kemiskinan ini juga dibarengi dengan penurunan gini ratio dari 0,414 pada 2014 menjadi 0,389 pada 2018.
Capaian lainnya, pemerintahan Jokowi-JK berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi di angka 5,17 persen di semester pertama tahun 2018.
Sementara itu, jumlah pengangguran menurun dari 5,94 persen di 2014 menjadi 5,13 persen di 2018.
Menurunnya jumlah pengangguran itu selaras dengan semakin tingginya penyerapan jumlah tenaga kerja di Indonesia sebanyak 8,7 juta lapangan pekerjaan.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebut jumlah pengangguran pada 2018 itu adalah yang terendah dalam sejarah Indonesia pascareformasi.
Baca: Presiden Tegaskan Mobil Esemka Dikerjakan Industri Swasta
"Sejak reformasi, angka pengangguran ini yang terendah," kata Hanif.
Sebagai pembanding, Hanif meminta publik tak menutup mata dengan data pengangguran tahun-tahun sebelumnya.
Meski telah menorehkan banyak capaian, Hanif mengakui pemerintah memiliki banyak pekerjaan rumah untuk terus mengurangi angka pengangguran di Indonesia.