Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mendukung sepenuhnya gagasan sarapan pagi Gratis akan dimulai dari wilayah padat penduduk dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Kata dia, kalangan masyarakat ini yang harus menjadi prioritas awal kemudian akan dilanjutkan untuk seluruh pelajar di Jakarta.
"Kami juga mengingatkan untuk membangun sistem pengawasan yang komprehensif dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait dalam program sarapan gratis ini," ujar Rio, Senin (20/1).
Baca: Ganjar Sebut Kritik Prabowo yang Maafkan Koruptor
Rio berpesan kepada Pram-Doel agar membuat simulasi pelaksanaannya, sekaligus beberapa menu makanan.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta menyarankan, menu yang disajikan bisa mengutamakan masakan khas nusantara, khususnya Betawi yang tentunya memenuhi unsur gizi yang seimbang.
"Sebagai informasi bahwa menurut para ahli kedokteran dan gizi anak menyebutkan, bahwa menerapkan kebiasaan sarapan pada anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan otaknya. Ketika sarapan, makanan yang disantap di pagi hari akan diserap dan diubah menjadi sumber energi untuk mendukung kinerja otaknya," jelas Rio.
"Jika anak jarang sarapan, kemungkinan terhambatnya perkembangan dan kinerja otak dapat meningkat. Anak akan sulit menjaga konsentrasi dan memiliki daya ingat yang buruk. Akibatnya, dia tidak bisa menangkap pelajaran dengan baik," lanjutnya.
Menurut dia, Fraksi PDI Perjuangan sangat menyambut positif atas program sarapan gratis karena merupakan langkah yang tepat untuk membantu para siswa dan orang tua siswa dalam memenuhi kebutuhan gizi dan mengurangi beban biaya personal pendidikan.
Kata dia, memilih program sarapan untuk seluruh pelajar di Jakarta juga mendapatkan sambutan yang sangat antusias dari berbagai kalangan.
"Ditambah Jakarta dianggap memiliki kemampuan anggaran untuk dialokasikan kepada Dedicated Program (program unggulan) seperti program sarapan gratis ini, seperti diketahui APBD Jakarta tahun 2025 sebesar Rp 91, 34 Triliun belum lagi Jika dielaborasi dengan potensi Corporate Social Responsibility (CSR)," ungkap Rio.
Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional
Dia menambahkan, program ini adalah bagian dari pendukung program makan bergizi gratis (MBG) milik Presiden RI Prabowo Subianto.
Karena itu, bisa dipastikan tidak ada tumpang tindih program karena pemerintahan Pram-Doel menggunakan metode yang berbeda dengang MBG karena mengutamakan kemandirian sekolah.
"Pemprov Jakarta akan memberikan subsidi kepada Sekolah-Sekolah, dan nanti sekolahpun akan diminta untuk bekerjasama dan melibatkan unsur dalam ruang lingkup Sekolah dan sekitarnya baik itu UMKM di sekitar sekolah, kantin sekolah, maupun komite sekolah," pungkasnya