Ikuti Kami

PDI Perjuangan Harap Perombakan Kabinet Bukan Bagi-bagi Jabatan Semata

Chico lantas menyoroti sejumlah isu krusial yang perlu segera ditangani.

PDI Perjuangan Harap Perombakan Kabinet Bukan Bagi-bagi Jabatan Semata
Juru Bicara PDI Perjuangan Chico Hakim.

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan harap isu reshuffle dilakukan di akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditujukan untuk meningkatkan kinerja pemerintah dalam mengatasi persoalan-persoalan mendesak yang dihadapi rakyat.

“Harapan kami reshuffle kabinet di akhir-akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja yang sesungguhnya,” kata Juru bicara PDI Perjuangan Chico Hakim kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Selasa (13/8). 

Chico lantas menyoroti sejumlah isu krusial yang perlu segera ditangani, seperti perekonomian rakyat yang semakin tertekan, stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar, serta tingginya biaya pendidikan dan kebutuhan pokok. 

Baca: Ganjarist Komitmen Setia Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2029

Selain itu, ia juga menekankan perlunya evaluasi terhadap percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

"Jadi harapan kami reshuffle kabinet ini bukan sekedar untuk yang sering disebut bagi-bagi jabatan, utamanya juga dengan alasan sinkronisasi dengan pemerintahan ke depan. Karena sesungguhnya ini bukan sekali ada masa transisi dalam kepemimpinan di republik ini," ujar Chico. 

Lebih jauh, Chico menambahkan bahwa reshuffle kabinet seharusnya berfokus pada peningkatan kinerja pemerintah, bukan semata-mata bagian dari masa transisi menjelang pergantian kepemimpinan nasional.

"Kita melihat banyak hal yang unik yang dilakukan di masa transisi khususnya di akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo yang akan menyambut datangnya kepemimpinan baru ke depan," tandasnya.

Sebelumnya, beredar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kocok ulang atau reshuffle komposisi menteri kabinet pada pekan ini.

Menteri dari unsur Partai Nasdem dan PDIP dikabarkan akan dikeluarkan dari kabinet. 

Mereka adalah Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.

Yasonna disebut akan diganti oleh Supratman Andi Agtas, politikus Partai Gerindra. Ia adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2019-2024. Ia baru digantikan, Wihadi Wiyanto, kolega dari Partai Gerindra, dari posisi Ketua Badan Legislasi DPR pada Selasa lalu.

Baca: Ganjar Jagokan Ahok Bertarung Pada Pilkada DKI Jakarta

Calon pengganti Siti Nurbaya adalah Raja Juli Antoni, kini Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang. Raja Juli adalah anggota Mahkamah Partai Solidaritas Indonesia. PSI dipimpin Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi.

Satu posisi menteri akan bergeser. Bahlil Lahadalia digadang ditunjuk menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menggantikan Arifin Tasrif. 

Kursi Bahlil sebagai Menteri Investasi akan digantikan oleh Rosan Roeslani, Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilpres 2024.

Quote