Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Sukabumi, Iwan Adhar Ridwan menanggapi polemik yang berkembang terkait program Wakaf Dana Abadi Pemda Kota Sukabumi.
Menurunya, program Wakaf uang yang digagas Walikota Sukabumi, Ayep Zaki sebenarnya tidak beda jauh dengan Program Udunan Online semasa kepemimpinan Walikota sebelumnya, Ahmad Fahmi.
Kedua Program ini sama-sama menggalang pengumpulan dana khususnya dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Sukabumi untuk kemaslahatan umat.
Polemik ini bahkan sudah melebar jauh sampai Bapemperda DPRD mengeluarkan rekomendasi penghentian sementara penggalangan dana wakaf yang dilakukan Yayasan Pembina Pendidikan Doa Bangsa.
Program wakaf uang ini dilindungi Undang-undang maupun Peraturan Pemerintah.
'Bahkan saya berani mengatakan program wakaf uang lebih baik ketimbang program Udunan Online yang pernah bergulir semasa kepemimpinan Walikota sebelumnya," kata pria yang akrab dipanggil Abah Uwo ini.
Uwo menyadari program wakaf uang memang belum begitu dikenal luas di masyarakat.
Programnya terbilang baru dan belum banyak daerah di Indonesia yang menerapkan wakaf uang.
Padahal program wakaf bisa membantu pemerintah daerah dari sisi pemberdayaan masyarakat termasuk pengentasan kemiskinan.
"Intinya butuh sosialisasi agar program ini bisa dipahami masyarakat. Semua pihak diharapkan ikut mendukung program ini. Kalaupun masih terdapat kekurangan perlu diberikan masukan yang konstruktif," kata Uwo.
Mantan legislator PDI Perjuangan ini mengamati banyak pihak yang memprotes program Wakaf Uang karena faktor kekhawatiran dan kecurigaan.
Salah satunya terkait kerjasama Pemda Kota Sukabumi dengan Yayasan Pembina Pendidikan Doa Bangsa. Bahkan timbul kesan upaya penggalangan dana dari kalangan ASN Kota Sukabumi dilakukan secara paksaan.
"Coba tunjukkan salahnya dimana ? Regulasinya saya pikir sudah benar. Bahkan penunjukan Yayasan yang mengelola dana wakaf juga sudah tersertifikasi di Badan Wakaf Indonesia," tandasnya.
Dalam kesempatan ini, Uwo memberikan penilaian Wakaf Dana Abadi lebih baik dibanding Udunan online.
Alasannya dana Wakaf tidak akan berkurang, sementara Udunan online karena sifatnya konsumtif bisa habis.
"Coba cek berapa jumlah dana infak yang terkumpul selama berjalannya program Udunan Online. Lalu berapa saldo yang tersisa saat ini. Intinya saya ingin mengatakan bahwa program ini bukan barang baru tapi kelanjutan dari walikota sebelumnya," pungkasnya.
Sumber: www.teras.id