Ikuti Kami

PDI Perjuangan Nilai Anies Kaku dalam Berkomunikasi

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menggambarkan sulitannya berkomunikasi dengan Gubernur Anies bagai tujuh lapis langit.

PDI Perjuangan Nilai Anies Kaku dalam Berkomunikasi
Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan menyayangkan sulitnya komunikasi yang dialami Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dengan Gubernur DKI Anies Baswedan. Sementara kedua wilayah tersebut saling berdekatan secara administratif dan tentunya saling membutuhkan.

Baca: Normalisasi, Gembong: Komunikasi Pemprov dengan Pusat Mandek

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menggambarkan kesulitannya berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bagai berhubungan dengan tujuh lapis langit. 

Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menilai hal itu karena sosok Anies yang kurang cekatan. 

"Anies tipe pemimpin pemikir, sehingga cenderung perfeksionis dan kurang cekatan untuk hal-hal yang menuntut solusi praktis," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno, Sabtu (20/10). 

Hendrawan mengatakan Anies sebagai pemimpin seharusnya dapat menyelesaikan masalah berdasarkan prioritas dan urgensinya, termasuk keputusan soal sampah di Bantargebang, Bekasi. 

"Anies dapat membuat kriteria masalah berdasarkan urgensi dan prioritasnya. Untuk yang urgen dan prioritasnya tinggi, harus dibangun fast-track solution. Sebagai mantan rektor, Anies pasti mampu membangun sistem yang responsif dan adaptif terhadap dinamika persoalan di lapangan," kata Hendrawan. 

Sebelumnya, Rahmat Effendi atau yang biasa disapa Kang Pepen menilai Anies dan jajarannya tidak kooperatif menyelesaikan persoalan sampah. Pepen tak menampik masalah penyetopan truk sampah dari DKI Jakarta ke Bekasi terkait dana hibah dari DKI yang belum cair.

Baca: Program KJP Plus Anies, Legislator: 'Plus'-nya Dimana?

"Sejak gubernurnya (DKI) baru, jangankan untuk bantuan awal pemerintahan, komunikasi saja seolah-olah berhubungan dengan tujuh lapis langit," kata Kang Pepen, Sabtu (20/10).

Quote