Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyayangkan kabar soal Pengelola Gedung Sarinah menghentikan kegiatan pameran seni rupa.
Hal ini menanggapi pertanyaan awak media usai penutupan pelatihan dakwah digital DPP PDI Perjuangan, di Jakarta, terkait isi tweet dari pegiat seni, Goenawan Mohamad di akun Twitternya @gm_gm, Sabtu (15/4).
Baca: KPK OTT Walkot Bandung, PDI Perjuangan Ingatkan Perintah Bu Mega: Jangan Salahgunakan Kekuasaan!
Dalam cuitannya, Goenawan menuliskan begini. ‘Ditutup! Tak akan ada lagi pameran seni rupa di Artine, di Gedung Sarinah, Jakarta. Pengelola Sarinah menhentikan kegiatan yg bermutu itu hanya bbrp bulan mereka undang para seniman berpameran.
Pertimbangan komersial telah mencekik perkembangan kesenian.’
Wartawan lalu menanyakan hal tersebut kepada Hasto, yang kemudian dijawabnya.
“Kami menyayangkan, dan kami menanggapi serius apa yang disampaikan Bapak Goenawan Mohamad tersebut. Karena Sarinah ini kan dimaksudkan sebagai simbol gerakan dari ekonomi berdikari,” kata Hasto di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (15/4) malam.
Dia mengungkapkan, Sarinah sejak awal menampilkan produk-produk dari rakyat Indonesia, yang disimbolkan dengan rakyat Marhaen, rakyat wong cilik, yang ditopang oleh negara. Kemudian mampu berproduksi yang dilambangkan dengan toserba Sarinah.
“Bahkan dulu, Bung Karno merencanakan ketika Markas Besar PBB bisa dipindahkan di Indonesia, lokasinya di gedung Hyatt, dari gedung Hyatt itu ada jalan bawah bawah tanah, sehingga para diplomat kemudian bisa ke Sarinah sambil makan siang, makan malam, dan menikmati seluruh aneka produksi rakyat Indonesia dan kebudayaan Indonesia,” kata Hasto.
Sekretaris Jenderal Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara/SN) ini menegaskan, esensi kebudayaan Indonesia sangat penting ditampilkan di dalam Sarinah.
“Karena itulah, pengelolaan Sarinah tidak bisa commercial base, tidak bisa. Karena itu cermin negara hadir untuk mendorong ekonomi rakyat,” jelas Hasto.
Pihaknya pun akan segera berkomunikasi dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk membicarakan masalah soal Sarinah tersebut.
“Kami akan sampaikan kepada Pak Erick Thohir agar pengelolaan Sarinah tidak bisa commercial base, harus ada ruang kebudayaan dan juga ditampilkan sebagai capaian kebudayaan bangsa,” pungkas Hasto.
Baca: Solidaritas Pemain Sepakbola Palestina Untuk Indonesia
Sementara, dalam akun Instragram artina_sarinah, pada Jumat 14 April 2023, mengatakan pameran matrajiva ditutup sementara.
“Tutup sementara. Dikarenakan sedang ada kendala teknis,” demikian dikutip melalui akun Instragram artina_sarinah.