Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan enggan berkoalisi dengan Partai NasDem yang saat ini sudah menjalin komunikasi intensif dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kami ini tidak suka untuk mengganggu rumah tangga partai politik lain. Kan kami sudah melihat bagaimana NasDem melakukan pertemuan yang sangat intens dengan partai politik lain. Bahkan kemudian juga dengan PKS. Tentu saja PDI Perjuangan menghormati itu," kata Hasto di Jakarta, Kamis (21/7).
Baca: Kent Desak Pemprov DKI Jakarta Terapkan Kembali PSBB
Hasto sebelumnya berkali-kali menjelaskan bahwa PDI Perjuangan membuka peluang kerja sama dengan partai-partai yang memiliki kedekatan historis dan basis pemilih dengan partai banteng.
Partai-partai tersebut di antaranya, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Hasto memastikan PDI Perjuangan tidak akan berkoalisi dengan PKS.
"Kalau dengan PKS, tidak," ujar Hasto di Sekolah Partai PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Kamis (23/6).
Selain dengan PKS, Hasto juga mengaku PDI Perjuangan sulit bekerja sama dengan Partai Demokrat.
Baca: Sudin Gelar Bimtek Bagi Para Petani di Lampung Barat
"Koalisi itu kan harus melihat emotional bonding pemilih PDI Perjuangan wong cilik tidak suka segala bentuk kamuflase politik, mereka ingin yang bicara dengan bahasa rakyat. Kalau saya pribadi, sebagai Sekjen, memang tidak mudah untuk bekerjasama dengan Partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukkan itu," ujar Hasto.
Direktur Eksekutif Institute of Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menyebut hubungan PDI Perjuangan dan PKS ibarat air dan minyak yang sulit bersatu.
Relasi antara PDI Perjuangan dan PKS, ibarat air dan minyak. Tidak mudah menyatukan. Karena memang ada garis perbedaan signifikan dalam pondasi ideologis keduanya," ujar Umam lewat keterangannya, Kamis (14/7).
