Ikuti Kami

PDI Perjuangan Tolak Kenaikan Tarif TransJakarta

Sebaiknya Pemprov Jakarta melakukan kajian lebih dalam terkait kenaikan tarif TransJakarta agar tak berdampak pada daya beli masyarakat.

PDI Perjuangan Tolak Kenaikan Tarif TransJakarta
Anggota Komisi B DPRD Jakarta F-PDI Perjuangan, Dwi Wijayanto Rio Sambodo,

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan menolak rencana kenaikan tarif TransJakarta yang sedang dikaji oleh Pemprov Jakarta. 

Lantas PDI Perjuangan memberikan contoh penerapan transportasi di sejumlah kota di Eropa.

"Saya melihat hal ini tentunya tidak setuju dengan adanya kenaikan terhadap tarif TransJakarta, terutama jika kenaikan tarif terlalu besar dan dapat membebani masyarakat, ditambah kondisi perekonomian kita sedang mengalami pelemahan alias semakin-memburuk," kata anggota Komisi B DPRD Jakarta F-PDI Perjuangan, Dwi Wijayanto Rio Sambodo, kepada wartawan, Jumat (20/12).

Baca: 9 Prestasi Mentereng Ganjar Pranowo Selama Menjabat Gubernur 

Menurut Dwi, sebaiknya Pemprov Jakarta melakukan kajian lebih dalam terkait kenaikan tarif TransJakarta agar tidak berdampak pada daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada transportasi umum.

"Dari pada terfokus untuk menaikkan harga, Pemprov wajib menciptakan iklim budaya naik transportasi publik yang seperti program Gubernur Jakarta terpilih, Mas Pramono agar berdampak signifikan untuk agar warga Jakarta dan sekitarnya menggunakan transportasi publik, ini juga dapat mengurangi kemacetan di Jakarta," ujarnya.

Dwi mengambil beberapa contoh pelayanan transportasi publik dari beberapa negara, untuk menjadi acuan bahwa kebijakan penetapan harga menyesuaikan kemampuan masyarakat meningkatkan partisipasi masyarakat beralih ke transportasi publik.

"Ada satu negara di Eropa, yang membuat kebijakan menggratiskan pelayanan transportasi publik yaitu Luksemburg, hal ini bisa menjadi referensi ke depannya," ujarnya.

Baca: Ganjar Pertanyakan Kebijakan Pemerintah soal Kenaikan PPN

Pemprov Jakarta dinilai juga bisa mengadopsi kebijakan paket tarif bulanan yang lebih fleksibel dan terjangkau, seperti yang diterapkan di beberapa kota besar di dunia, misalnya Moskow.

"Di Moskow, ada kebijakan paket bulanan yang memungkinkan pengguna transportasi umum untuk mendapatkan tarif lebih murah jika membeli paket bulanan. Paket ini bisa disesuaikan dengan berbagai kebutuhan masyarakat, termasuk untuk pekerja, pelajar, atau masyarakat umum, yang dapat mengurangi biaya transportasi mereka secara signifikan," imbuhnya.

Wacana kenaikan tarif bus TransJakarta sedang dikaji Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta. Pemprov Jakarta juga menyatakan terbuka dengan kajian dari berbagai pihak soal kenaikan tarif bus TransJakarta.

Quote