Bengkulu, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Juliari Batubara menilai Indonesia sudah sangat memerlukan lembaga permasyarakatan khusus teroris kalau berkaca dari bentrokan narapidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Salemba Cabang Mako Brimob.
"Sudah tidak boleh lagi ada tahanan teroris sampai jumlahnya 155 narapidana dalam satu tempat kecuali di lapas khusus," kata Wakil Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan Juliari Batubara saat berkunjung ke Bengkulu, Kamis (10/5).
Baca:5 Polisi Gugur di Mako Brimob, Kader Sampaikan Belasungkawa
Menurut dia, narapidana terorisme harus ditempatkan di tempat khusus dan dengan pengamanan khusus pula, bukan digabung dalam satu lembaga permasyarakatan bersama narapidana lainnya.
Sebab, menurut Ari, teroris merupakan orang-orang yang ahli, sehingga sangat berbahaya sekali jika tidak dalam pengawasan dan pengamanan yang ketat.
Lokasi lembaga permasyarakatan khusus narapidana terorisme, lanjutnya, juga harus jauh dari ibu kota, atau berada di lokasi jauh, atau setidaknya seperti Lapas Nusakambangan.
Baca: Insiden Rutan Mako Brimob, Charles Apresiasi Upaya Polri
"Dan satu lagi, teroris sebanyak itu ditahan di ibu kota, ini terlalu berisiko, bayangkan kalau terjadi apa-apa, mengerikan sekali, ini teroris loh, bukan narapidana maling ayam atau maling motor" kata dia.
Ari pun mengajak para legislator untuk segera membicarakan pembangunan lapas khusus tersebut bersama Kementerian Hukum dan HAM dan Kepolisian RI.