Pontianak, Gesuri.id - Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus mengapresiasi pemerintahan Presiden Joko Widodo atas peresmian pelabuhan terminal Kijing di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Selasa (9/8).
"Rasa syukur bagi kami masyarakat Kalbar, hari ini Pelabuhan Kijing diresmikan oleh Bapak Presiden Indonesia. Peresmian ini menjadi salah satu kado terbaik bagi kami menyongsong Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia," kata Lasarus.
Baca: Wamendagri Imbau Pemda Bantu Pangan di Papua Pegunungan
Lasarus menyebut, dengan adanya tersebut, maka semakin mendorong kemajuan bagi Provinsi Kalbar, terlebih dalam kegiatan ekspor hasil bumi yang tidak lagi harus melalui proses estafet sebagaimana sebelumnya.
"Tentunya Kalbar akan semakin maju. Karena sebentar lagi untuk kegiatan ekspor CPO, karet, dan komoditi andalan Kalbar lainya tidak perlu lagi transit di pelabuhan Belawan (Sumut) maupun Tanjung Priok (Jakarta). Begitu juga sebaliknya akan ada kemudahan untuk produk impor dan distribusi kebutuhan pokok masyarakat serta bahan bakar minyak masuk ke Kalbar," lanjutnya.
Sejak awal, lanjutnya, proses pembangunan pelabuhan terminal Kijing pada 2016, DPR RI khususnya Komisi V DPR terus memberikan atensi kepada Kementerian Perhubungan, agar proses pembangunan yang bersumber dari dana investasi senilai Rp2,9 triliun itu, dapat terlaksana tepat waktu.
"DPR khususnya Komisi V DPR. Kebetulan saya selaku Ketua Komisi V DPR RI yang salah satu mitra kerjanya adalah Kementerian Perhubungan, selama ini selalu memberikan atensi khusus bagi pelabuhan ini," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi saat peresmian mengatakan, pelabuhan terminal Kijing, adalah pelabuhan terbesar di Pulau Kalimantan dengan taraf internasional yang mampu menampung 8 juta ton peti kemas dan kapasitas 500.000 TEUs.
Baca: Pemprov NTT Harus Kaji Ulang Tarif Masuk Pulau Komodo
Jokowi berharap melalui keberadaan terminal itu, kedepan akan memperkuat daya saing dari produk-produk unggulan yang dihasilkan di Kalimantan Barat.Terlebih, kata dia, Kalimantan Barat memiliki kekuatan besar yakni, crude palm oil (CPO), alumina, bauksit dan produk-produk lainnya.
Jokowi juga berharap Terminal Kijing bisa memperbaiki konektivitas antar pelabuhan, antar pulau, hingga antar negara."Jangan sampai investasi yang besar seperti itu tidak bisa memperkuat daya saing dan tidak bisa memperbaiki konektivitas antar pelabuhan, antar pulau dan antar negara," jelasnya.
Kontributor: yogen sogen