Jakarta, Gesuri.id - Direktur Megawati Institute Arif Budimanta menegaskan konsep perencanaan pembangunan nasional sebaiknya merujuk kepada model Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Dengan begitu, akan terjadi kesinambungan pembangunan nasional.
Arif menjelaskan, GBHN merupakan haluan negara tentang penyelenggaraan negara dalam garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak rakyat secara menyeluruh dan terpadu.
"GBHN mengakomodasi tujuan-tujuan yang ingin dicapai negara dalam satu periode tertentu. Di dalamnya, misalnya, meningkatkan perekonomian Indonesia dalam rangka menyejahterakan masyarakat. Dulu, saat perencanaan pembangunan masih merujuk pada GBHN, ekonomi nasional bisa tumbuh di atas 7 persen," ujarnya, dalam FGD Rancangan Naskah GBHN, Rabu (14/8).
Baca: GBHN Diperlukan agar Rencana Pembangunan Berkesinambungan
Arif, yang juga Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ini pun menjelaskan konsep pembangunan nasional yang merujuk pada model GBHN juga telah dijalankan oleh Malaysia. Malaysia memiliki Outline Perspective Plan sejak 1957 hingga 2020.
Untuk mendukung outline tersebut, pemerintah Malaysia menyusun Malaysia Plan yang mengimplementasikan The Nation Policy dengan rentang waktu 5 tahun. Outline itu dijalankan secara konsisten sampai dengan saat ini meskipun rezim pemerintahan berganti.
Selain Malaysia, Thailand juga memiliki perencanaan pembangunan melalui kerangka strategi nasional 2018 - 2037.
"Malaysia dan Thailand menerapkan konsep pembangunan yang terikat. Harusnya ini bisa menjadi contoh karena kedua negara tersebut sudah lepas dari middle income trap dan telah menjadi negara upper-middle income," kata Arif.