Semarang, Gesuri.id - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebutkan rencana pembangunan "underpass" di Lapangan Simpang Lima Semarang masih dalam tahap penyusunan detail engineering design (DED).
"Soal kantong parkir di Simpang Lima masih DED untuk perencanaan lahan parkir di bawah (Lapangan Simpang Lima). Penyusunan DED masih berjalan, doakan lancar," katanya di Semarang, Kamis (17/5).
Baca: Hendi: Momentum HUT Semarang Dongkrak Wisatawan
Hal tersebut diungkapkannya menanggapi kepadatan lalu lintas kawasan Simpang Lima Semarang yang di antaranya terimbas dari banyaknya kendaraan parkir sembarangan di sekitar pusat kota itu.
Kalau anggarannya cukup, politikus PDI Perjuangan itu mengatakan pembangunan "underpass" di Lapangan Simpang Lima bisa dimulai pada 2019, bergantung dengan kesiapan anggaran.
"Kalau duitnya cukup tahun depan baru dibangun, kalau belum cukup (dibangun) pada 2020 enggak apa-apa kan? Yang penting, ada solusi," kata orang nomor satu di Kota Semarang itu.
Selain "underpass" di Lapangan Simpang Lima, kata dia, Pemerintah Kota Semarang juga tengah melelangkan proyek pembangunan gedung parkir di lahan Dinas Kesehatan Kota Semarang.
"Jadi, gedung yang dua lantai itu akan dibangun sampai 10 lantai. Sisanya, enam lantai untuk tempat parkir. Pengunjung di pusat oleh-oleh Pandanaran nanti parkirnya bisa tertib," katanya.
Rencana pembangunan "underpass" di Lapangan Simpang Lima sebelumnya juga pernah disampaikan Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Hendi menyampaikannya ketika bertemu Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto yang datang ke Balai Kota Semarang untuk membahas jalur tol Semarang-Demak, April lalu.
Secara prinsip, kata dia, dari Kementerian PUPR mendukung dan meminta kalau DED sudah jadi supaya segera ada tim yang melakukan presentasi ke Jakarta supaya dilakukan kajian bersama.
Rencananya, di bawah Lapangan Simpang Lima Semarang akan dibuat lima lantai ke bawah, termasuk akses jalan yang saling menghubungkan antarjalur atau semacam "underpass" untuk mengurai kepadatan lalu lintas.
Lahan parkir juga akan dibangun di bawah Lapangan Simpang Lima untuk menunjang kegiatan perekonomian di kawasan itu, termasuk untuk aktivitas para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar kawasan Simpang Lima.
Baca: Pengambilan Air Tanah di Semarang Bakal Diperketat
Hendi mengakui sudah banyak usulan yang masuk untuk penataan kawasan Simpang Lima, termasuk pembuatan "underpass", "flyover", hingga usulan agar lingkaran lapangan di Simpang Lima diperkecil.
"Ya, nanti lapangannya tetap di atas. Hanya, di bawahnya yang dibangun jalan. Saya rasa bisa karena sudah ada teknologi yang memungkinkan. Kami akan lakukan kajian lebih mendalam," katanya.