Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan My Esti Wijayati menanggapi pembubaran paksa kegiatan ibadah keluarga Kristiani di Cikarang, Jawa Barat.
Esti melihat sepertinya ada komunikasi antar tetangga yang tidak berjalan baik selama ini.
Baca: Anies Jangan Nakut-nakuti Dengan Dalih Perpanjangan PSBB
Tapi, Esti menegaskan walau bagaimanapun memang tidak elok ketika memang sedang beribadah lalu diberlakukan demikian.
"Maka sebagai kader PDI PERJUANGAN yang berideologi PANCASILA 1 Juni, dan terus menerus digembleng untuk menjaga PANCASILA tetap sebagai ideologi bangsa, dimanapun juga harus terus bergerak menjaga NKRI yang berbhinneka tunggal ika ini," ujar Esti.
Esti menegaskan, kita tidak akan membiarkan segala bentuk intoleransi yang jelas-jelas melanggar hak konstitusi warga negara untuk menjalankan ibadahnya.
Dalam persoalan di Cikarang, Esti mengungkapkan sudah dilakukan mediasi dan pendalaman dengan menjujung tinggi asas kekeluargaan. Sehingga hal itu bisa mencairkan dan menyelesaikan persoalan yang ada.
"Dengan tetap dalam prinsip yang sama, setiap warga negara berhak menjalan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing," ujar Esti.
Baca: Kades Takut Salurkan Bansos? Mensos: Minta Bantuan Polisi
"Saya juga pantau kasus ini, melalui jejaring yang di Cikarang. Semalam sudah ada proses mediasi," tambahnya.
Seperti diketahui, di media sosial beredar video kegiatan ibadah di rumah diprotes dua orang pada Minggu (19/4). Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Kronologinya kami biasa mengadakan ibadah di rumah setelah kejadian Covid-19 ini, dan yang pasti keluarga inti tentunya. Namun tiba-tiba Pak Hj ini dan RT datang sontak marah-marah sambil bawa kayu dan membubarkan ibadah kami," tulis akun IG @arionsihombing, yang dimiliki seorang anggota keluarga pemilik rumah yang dipersekusi.