Ikuti Kami

Pemkab Bondowoso Komitmen Berikan Pendampingan ke UMKM

UMKM diberikan edukasi pemanfaatan pemasaran berbasis teknologi digital.

Pemkab Bondowoso Komitmen Berikan Pendampingan ke UMKM
Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rachmat.

Surabaya, Gesuri.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso berkomitmen terus melakukan pendampingan kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM) pasca pandemi Covid-19. 

Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rachmat, mengatakan, pendampingan tersebut dilakukan mulai dari edukasi terkait pembuatan produk maupun kemasan yang berdaya saing tinggi di pasaran, hingga pemberian beberapa bantuan berupa peralatan untuk menunjang produksi mereka.

Baca: Ananta: Tol Trans Sumatera Harus Berdampak bagi Masyarakat

“Kami juga membuat satu regulasi, di mana pasar-pasar modern seperti Indomart dan Alfamart itu harus ada space 20 persen untuk produk UMKM dengan melalui beberapa tahapan, sehingga kami juga mengundang istilahnya tim ahli mereka untuk mengedukasi pelaku UMKM dan itu sudah dilakukan,” ujar Irwan di Surabaya, Kamis (17/11).

Pihaknya juga menggandeng Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) untuk edukasi pemanfaatan pemasaran berbasis teknologi digital, yang mana pada saat ini hal tersebut sangat penting untuk pemajuan dan perluasan pasar UMKM.

“Memang banyak sekali tantangannya, utamanya dari SDM pelaku UMKM sendiri, misal pengenalan digitalisasi kepada mereka. Makanya kami lakukan pendampingan tersebut,” ujarnya.

Tak hanya itu, lanjut Ketua DPC PDI Perjuangan Bondowoso itu, saat ini sedang dilakukan pendataan kepada sekira 39 ribu UMKM untuk pemberian nomor induk berusaha (NIB). Hal itu dilakukan, antara lain, agar UMKM dapat mengakses bantuan permodalan.

Baca: Bintang Bangga Anggota G20 Komitmen Berdayakan Perempuan

“Kami sudah mengundang beberapa perbankan untuk memberikan kemudahan, utamanya bagi mereka yang sudah ber-NIB agar mendapatkan akses permodalan,” tuturnya.

Adapun UMKM Bondowoso yang saat ini sedang digencarkan untuk brandingnya adalah hasil perkebunan, seperti kopi yang sudah menembus pasar Eropa dan beras organik yang memiliki permintaan tinggi dari Jepang.

“Kami tetap optimis, bagaimana ancaman resesi yang diprediksi terjadi pada 2023 mendatang justru diharapkan bisa menjadi peluang untuk ekspor dan menguntungkan UMKM kita,” tandasnya.

Quote