Jakarta, Gesuri.id - Pemprov DKI Jakarta diminta tidak menggunakan istilah new normal melainkan diganti dengan sebutan persiapan pelonggaran.
Ia juga meminta pemprov DKI segera menyosialisasikan kebijakan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menuju new normal atau tatanan hidup baru.
Baca: Anies Diminta Jangan Takut-takuti Warga DKI
Menurut anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak, sosialisasi pelonggaran PSBB sudah sepatutnya mulai disosialisasikan.
"Karena tidak mudah melakukan diseminasi informasi khususnya di masyarakat bawah," kata Gilbert melalui keterangan tertulisnya, Senin (1/6).
Gilbert berujar pemerintah bisa melibatkan peran ketua lingkungan seperti RT dan RW untuk kelompok masyarakat bawah agar siap menerima konsep kenormalan baru di masa wabah corona.
Menurut dia, kelompok masyarakat bawa mesti diutamakan menerima sosialisasi karena akses mereka terbatas.
Politikus PDI Perjuangan DKI itu juga menyarankan Pemprov DKI tetap rutin memberikan masker kepada warga.
Baca: Stop Polemik Data Covid-19 di Jakarta !
Sosialisasi juga harus dilakukan masif agar masyarakat tidak terbawa euforia dengan istilah new normal dan abai terhadap protokol kesehatan.
Mantan Wakil Ketua Regional South East Asia Regional Office International Agency for Prevention of Blindness WHO ini, menyarankan istilah new normal diganti dengan frasa persiapan pelonggaran.
"Sebaiknya masyarakat tidak euforia. Gelombang kedua wabah flu Spanyol terjadi karena masyarakat euforia. Kita harus berani hidup menghadapi kenyataan, " ujarnya.