Rembang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membentuk enam satuan koordinator wilayah (satkorwil) untuk mempercepat penanganan virus corona jenis baru (COVID-19).
"Pembentukan satkorwil itu di enam eks-keresidenan, yaitu wilayah Pati, Semarang Raya, Pekalongan, Banyumasan, Kedu, dan Surakarta agar kita bisa membantu masing-masing daerah sehingga bisa responsif pada penanganan COVID-19 ini," katanya di Kabupaten Rembang, Rabu (1/7).
Hal tersebut disampaikan Ganjar saat menggelar rapat bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Rembang di pendapa kabupaten setempat.
Baca: Ganjar Ajak Masyarakat Biasakan Pakai Masker & Cuci Tangan
Selain mengatasi persoalan-persoalan yang muncul dalam penanganan, Ganjar menyebut satkorwil itu juga bisa untuk penanggulangan dampak sosial, ekonomi, maupun kesehatan.
Dalam forum tersebut, Ganjar mengungkapkan dari 35 kabupaten/kota di Jateng, ada 13 daerah yang perlu perhatian khusus dalam penanganan COVID-19, bahkan dua di antaranya masuk zona merah, yaitu Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
Sebanyak 11 daerah lain yang mendapat perhatian khusus tersebut, sebagian besar berada di wilayah pantura, seperti Kabupaten Rembang, Kudus, Jepara, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal sampai Brebes, serta Kabupaten Semarang, dan Kota Salatiga.
"Karena persebarannya sebenarnya merata maka kita buat satkorwil itu. Ini adalah langkah percepatan agar hal-hal yang bersifat koordinatif bisa langsung cepat diselesaikan," ujarnya.
Baca: Ini Kata Cak Ji Akan Aksi Sujud Risma
Upaya percepatan penanganan juga dilakukan Pemprov Jateng dengan memperbanyak tes COVID-19.
Menurut Ganjar, dengan diperbanyak tes tersebur, penanganan akan lebih terukur dan efisien, apalagi Jateng telah memiliki dua mobil yang bisa melakukan PCR tes secara bergerak.
"Kita sudah ada mobil untuk melakukan PCR test, bantuan dari gugus tugas dan insyaallah besok akan ada tambahan satu dari Bank Jateng. Nah, kalau ini ada kabupaten yang memerlukan akan kita kirim, bisa gantian daerah lain," katanya.
