Surabaya, Gesuri.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggalakkan operasi yustisi untuk mengantisipasi pendatang tanpa identitas jelas pascalebaran.
Menurut Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini operasi yustisi dinilai mampu menurunkan jumlah warga pendatang dari luar Surabaya.
Baca: DKI Jakarta Tidak Gelar Operasi Yustisi Tuai Kecaman
"Enggak (naik), sekarang lebih relatif (turun), kan bisa dikendalikan. Karena mungkin Surabaya ketat (operasi yustisi) gitu," ujarnya, Senin (10/6).
Melalui Satpol PP dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), Risma telah memerintahkan untuk melakukan pendataan. Dan apabila ada yang terjaring dalam operasi yustisi, maka Pemkot Surabaya tidak segan untuk memulangkan kaum urban yang tidak memiliki tujuan jelas.
Sebab, Risma melanjutkan, Pemkot hanya akan memberi izin kepada warga pendatang untuk tinggal di Kota Surabaya yang mempunyai tujuan jelas. "Kita pulangkan kalau nggak punya identitas diyustisi. Kalau nggak ada yang tanggungjawab kita nggak bisa," ujarnya.
Baca: Hadapi Perdagangan Bebas, Risma Berikan Sertifikasi Gratis
Sementara itu, Kepala Satpol PP Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan pihaknya masih melakukan rapat koordinasi untuk melakukan operasi yustisi. Rencananya, giat yustisi dilakukan, Selasa (11/6) di Kecamatan Pakis.
"Saat ini kita masih rakor untuk persiapan yustisi," tandasnya.