Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo, apresiasi karena GeNose menjadi salah satu alat pendetekai yang ampuh akan COVID-19.
Terlebih Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai menggunakan alat buatan Universitas Gadjah Muda (UGM) Yogyakarta disejumlah stasiun kereta api, bandara dan terminal bus.
"Tentu kita sambut baik, kita apresiasi rencana bandara di Indonesia menggunakan GeNose sebagai alat pendekteksi Covid-19. Apalagi alat ini merupakan produk ciptaan anak bangsa sendiri," kata dia dalam perbincangan, Sabtu (27/2).
Baca: Aria Tekankan Tak Boleh Ada Monopoli Pengadaan Vaksin
Rahmad menjelaskan, GeNose membuktikan bahwa efektifitas alat tersebut dalam melakukan skrining COVID-19, tidak kalah dengan buatan bangsa lain.
"Kita mengetahui jika efektifitas GeNose sudah sangat bagus dan ini membuktikan alat buatan anak bangsa tak kalah dengan punya asing. Apalagi seharusnya Indonesia bangga untuk menggunakan alat buatan anak bangsanya sendiri," kata politikus PDI Perjuangan ini.
Sementara untuk harga penggunaan GeNose di Bandara, Rahmad meminta agar sama dengan harga di stasiun. Pasalnya biaya produksi, efektivitas dan efisien dari GeNose yang berada di stasiun maupun bandara tidak berbeda.
Baca: Ganjar Siap Carikan Investor Untuk Pengembangan GeNose
"Gak alasan untuk harga berbeda. Kalau memang harga di stasiun terjangkau ya di bandara juga harus sama," tukasnya.
Diketahui, Kementerian Perhubungan menyebut tes GeNose di bandara akan dilaksanakan 1 April 2021.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan, tes GeNose di bandara akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari bandara kecil, medium, dan besar.
Sementara terkait harga tes GeNose di bandara, Novie pun belum dapat memastikan pada saat ini, karena sedang dibahas semua pemangku kepentingan.