Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus menanggapi 'serangan' terus-menerus Partai Demokrat terhadap Presiden Jokowi.
Terakhir, kader Partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu menyerang Jokowi dengan mengaitkan mantan Walikota Solo itu dengan penangkapan Ruslan Buton.
Baca: Adian Ajak Beli Produk UMKM Demi Selamatkan Bangsa Indonesia
Deddy menegaskan, Partai Demokrat berusaha menaikkan pamor "Putra Mahkota" (AHY) dengan menyerang Jokowi. Dan itu, menurut Deddy, adalah strategi yang salah.
"Kesalahan Demokrat itu adalah hendak menaikkan pamor Putra Mahkota tetapi dengan menyerang Jokowi," ujar Deddy.
Deddy melanjutkan, strategi Demokrat yang semacam itu akan membuat pendukung Presiden Jokowi tidak akan mau mendukung Partai besutan SBY itu sampai kapanpun.
"Jadi pendukung Jokowi sampai kapan pun tidak akan dukung Demokrat atau AHY!" tegas Deddy.
Seperti diketahui, baru-baru ini Politikus Partai Demokrat Didik Mukrianto menyatakan penangkapan Ruslan Buton adalah 'kemunduran' bagi negara demokrasi seperti Indonesia.
Baca: Pemulihan Ekonomi Harus Hati-hati, Transparan, dan Akuntabel
“Kalau hal demikian dibiarkan, maka tidak heran seandainya ada anggapan bahwa Presiden Jokowi sudah tidak mau mendengar rakyatnya, anti kritik dan takut bayangannya sendiri,” katanya.
Ruslan Buton sendiri ditangkap setelah membuat pernyataan terbuka kepada Presiden Jokowi dalam bentuk rekaman suara pada 18 Mei 2020, yang kemudian viral di media sosial.
Dalam rekamannya, Ruslan mengatakan solusi terbaik untuk menyelamatkan bangsa Indonesia adalah bila Jokowi rela mundur dari jabatannya sebagai kepala negara.