Ikuti Kami

Pengembangan Pelabuhan Tanjung Wangi Alternatif Jalur Jawa-Lombok, Martin: Kurangi Beban Lalu Lintas di Selat Bali

Keberadaan pelabuhan tersebut nantinya diprediksi menjadi Pelabuhan potensial terutama untuk pelabuhan regional Jawa-Lombok.

Pengembangan Pelabuhan Tanjung Wangi Alternatif Jalur Jawa-Lombok, Martin: Kurangi Beban Lalu Lintas di Selat Bali

Jakarta, Gesuri.id - Jalur transportasi laut yang kian ramai dan diminati membuat pemerintah makin gencar membangun atau memperluas area pelabuhan untuk berbagai kepentingan baik ekonomi, wisata maupun sekedar penyebrangan kapal Feri.

Salah satunya Kementrian Perhubungan RI tengah menggodok Pembangunan pelabuhan pembangunan dermaga multipurpose (serba guna) Pelabuhan Tanjung Wangi di Banyuwangi. Lantas seperti apa potensi dan seberapa pentingnya pelabuhan ini direalisasikan.

Anggota komisi D DPRD Jawa Timur Martin Hamonangan yang dikonfirmasi terkait keberadaan pelabuhan ini mengatakan keberadaan pelabuhan tersebut nantinya diprediksi menjadi Pelabuhan potensial terutama untuk pelabuhan regional Jawa-Lombok.

“Fungsi dari dermaga ini nantinya untuk mengurangi beban lalu lintas di Selat Bali yang selama ini harus terbagi dengan kapal-kapal atau armada yang hendak menuju Lombok dan Sumbawa,” kata Politisi PDI Perjuangan ini, Selasa (14/5/2024).

Jika pelabuhan ini direalisasikan maka itu berarti harapan masyarakat agar orientasi pembangunan ekonomi yang masih berpusat di kawasan barat Indonesia dan kota-kota besar mulai menunjukkan adanya perubahan. Kenapa harus berubah ? Kata Martin ini untuk mengurangi disparitas ekonomi, terutama di kawasan timur Jawa Timur seperti Kabupaten Banyuwangi. “Sehingga dengan adanya Pembangunan pelabuhan dermaga di Tanjung Wangi di Banyuwangi merupakan cara untuk meningkatkan perekonomian di kawasan Timur Jawa Timur,” terangnya.

Politisi PDI Perjuangan yang akan kembali duduk sebagai wakil rakyat Jatim ini mengingatkan, kawasan timur Jawa Timur cukup prospektif untuk dilirik sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. “Pertumbuhan ekonomi di Jatim jangan hanya di wilayah barat, tetapi juga ke timur sehingga wilayah itu perlu dibenahi terutama menyangkut infrastruktur dan salah satu solusinya pelabuhan menjadi tolak ukur untuk pengembangan ekonomi di sektor infrastruktur tersebut,” katanya.

Martin lalu menjabarkan Pelabuhan Tanjung Wangi tengah dalam proses pengajuan Rencana Induk Pelabuhan, yang nantinya akan disusul dengan serangkaian proses studi.
Sekarang ini untuk realisasinya, lanjut Martin pemerintah berusaha untuk menggandeng pihak swasta dalam pembangunannya. ”Kita ingin swasta ikut terlibat, jadi mendapat kemanfaatan dari Pembangunan dermaga. Ini juga untuk mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” jelasnya.

Sekedar diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI berencana membangun dermaga tambahan di Pelabuhan Tanjung Wangi. Dermaga tambahan tersebut akan dimanfaatkan untuk kapal penumpang. Menurut informasi yang dipaparkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pelabuhan Tanjung Wangi mempunyai kapasitas yang setara dengan Pelabuhan Ketapang, sehingga memiliki tingkat efisiensi yang baik.

Dermaga tersebut ditargetkan bisa disandari kapal penumpang dan bisa menampung sampai 100-an armada truk. Sama besarnya dengan dermaga yang ada di Ketapang. Kementerian perhubungan menargetkan pelabuhan bisa difungsikan tahun depan dengan estimasi tiga bulan untuk pengurusan administrasi dan tujuh bulan untuk pembangunan.

Rencananya dermaga multipurpose akan diperuntukan bagi kapal petikemas berkapasitas sekitar 17.000 ton.Selain itu, dermaga ini juga masih mampu menampung muatan hingga 100 kendaraan.

https://kanalindonesia.com/2024/05/15/pengembangan-pelabuhan-tanjung-wangi-alternatif-jalur-jawa-lombok-martin-akan-kurangi-beban-lalu-lintas-di-selat-bali/#google_vignette

Quote