Magelang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan jumlah penyalahguna narkoba di provinsi itu berdasarkan penelitian Badan Narkotika Nasional tahun 2017 masih tingga pada kisaran angka 300.000 jiwa.
"Bahkan narkoba tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga anak-anak usia pelajar dan mahasiswa. Hampir 27 persen pemakai narkoba di Jateng adalah kalangan pelajar dan mahasiswa. Ini betul-betul memprihatinkan," katanya di Magelang, Senin (10/12).
Baca: Yasonna Laoly: Terpidana Bebas Bali Nine Dideportasi
Ganjar mengatakan hal tersebut dalam pidato kunci pada seminar antinarkoba yang disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.
"Maka kemudian tugas kita adalah menginformasikan ke masyarakat tentang bahaya narkoba. Kita juga harus terus mendorong dan mengingatkan para guru agar benar-benar waspada terhadap ancaman narkoba yang bisa saja hadir di sekeliling anak didik mereka," katanya.
Apalagi sebagian waktu anak-anak dihabiskan di sekolah. Artinya ada banyak aktivitas anak di sekolah selama satu hari.
Maka potensi terpengaruh/dipengaruhi untuk menggunakan narkoba juga sangat besar pada saat anak berada di sekolah. Sekolah sudah menjadi salah satu tempat sasaran utama para pengedar narkoba.
"Ingat, dulu ada permen mengandung narkoba. Modus-modus canggih akan selalu diciptakan dan digunakan pengedar narkoba untuk menjerat anak-anak kita," katanya.
Termasuk para orang tua juga mesti peka dengan tumbuh kembang anak-anak mereka. Bangun komunikasi secara baik dengan anak-anak agar mereka merasa nyaman berada di rumah. Jangan biarkan anak-anak enjoy di luar sana, tanpa pernah orang tua tahu apa yang mereka perbuat dan lakukan.
"Ibu-bapak, bu guru pak guru, nyuwun tulung awasi pergaulan anak-anak kita. Dengan siapa mereka bermain harus jelas. Bukan untuk mengekang atau membatasi gerak anak-anak kita, tetapi menjadi kewaspadaan dan antisipasi agar mereka tidak salah pergaulan," katanya.
Termasuk jajan jangan sembarangan, bawakan bekal yang sudah jelas higienis dan menyehatkan. Isi waktu luang anak-anak dengan kegiatan-kegiatan positif, seperti berkesenian, olahraga, dan berorganisasi.
Baca: Henry Yoso Ingatkan Bahaya Narkoba Kepada Pelajar di Lamteng
"Aktivitas positif akan menjauhkan mereka dari narkoba. Edukasi dan penanaman nilai-nilai agama juga penting sebagai tameng bagi anak-nak dalam menghadapi gempuran narkoba," katanya.
Ia menuturkan telah memerintahkan Dinas Pendidikan agar intens memberikan informasi-informasi tentang bahaya narkotika kepada lingkungan pendidikan di wilayah Jawa Tengah. Bahkan jika dirasa perlu dapat melaksanakan sidak tes urine dan barang bawaan siswa/peserta didik.
Termasuk tes bagi guru-gurunya, katanya pastikan lingkungan pendidikan bersih dari narkoba. Begitu pula Dinas Kesehatan, didorong untuk intens melakukan tes urine di seluruh instansi, serta melakukan edukasi tentang bahaya narkoba di berbagai fasilitas kesehatan.
"Bagi ASN yang kedapatan memakai narkoba, akan kami tindak secara tegas. Untuk soal-soal seperti ini, kita tidak boleh main-main," katanya.
Baca: Hendi Ingatkan Pelajar Dampak Buruk HIV/AIDS
Menurut dia tantangannya adalah sinergitas antarinstansi dalam penanganan narkoba mesti terus dioptimalkan. Belum lagi dihadapkan pada banyaknya pelabuhan-pelabuhan tikus yang minim pengawasan sehingga memudahkan narkotika masuk ke wilayah Jawa Tengah.
"Penting untuk memperkuat koordinasi antarinstansi pemerintah dan swasta yang ada di wilayah Provinsi Jawa Tengah dalam penanganan narkoba," katanya.