Ikuti Kami

Perlu Keseriusan Wujudkan Cirebon Bebas Sampah

Keberadaan TPA Gunung Santri dan Kubangdeleg pun tidak bisa menjadi penentu mewujudkan Cirebon bebas sampah.

Perlu Keseriusan Wujudkan Cirebon Bebas Sampah
Ilustrasi.

Cirebon, Gesuri.id - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Rudiana SE mengatakan Kabupaten Cirebon menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Pasalnya, produksi harian sampah mencapai 1.200 ton, dimana 65 persennya adalah sampah non-organik.

Keberadaan TPA Gunung Santri dan Kubangdeleg pun tidak bisa menjadi penentu mewujudkan Cirebon bebas sampah. Sehingga, butuh keseriusan dalam mewujudkan itu semua.

Menurut Rudian, perlu kesadaran seluruh elemen dan setiap pemangku kebijakan, agar lebih serius menjaga lingkungan demi terwujudnya Kabupaten Cirebon bersih dan bebas sampah.

“Kami di DPRD selalu mendorong agar warga Kabupaten Cirebon lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan,” ujar Rudiana, Sabtu (11/5/2024).

Menurutnya, produksi sampah di Kabupaten Cirebon mencapai 1.200 ton per hari, yang didominasi sampah non-organik 65 persen. Sisanya adalah sampah organik yang dihasilkan limbah rumah tangga. Hal tersebut, kata Rudiana, perlu ditanggapi serius dan harus jadi gerakan bersama-sama secara serius mewujudkan Cirebon bebas sampah.

Dijelaskannya, jika masalah sampah ini tidak ditangani dengan serius, dampaknya akan semakin merugikan, baik bagi kesehatan masyarakat maupun lingkungan. Politisi PDI Perjuangan itu pun menyarankan beberapa langkah konkret yang bisa diambil untuk mengatasi masalah sampah di Cirebon.

Pertama, mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah, termasuk memperluas infrastruktur daur ulang dan memperbanyak tempat pembuangan sampah yang terorganisir.

“Pemerintah harus menjadi contoh dalam hal ini. Tidak hanya membuat kebijakan yang tepat, tetapi juga memastikan implementasinya,” jelasnya.

Kedua, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam program-program kebersihan dan daur ulang. Ia menekankan pentingnya pendidikan dan kesadaran lingkungan sejak dini, baik di sekolah maupun di rumah.

“Anak-anak harus diajarkan untuk mencintai lingkungan dan memahami dampak sampah," ungkapnya.

Selain itu, ia mengajak berbagai organisasi dan komunitas untuk bekerja sama dalam mengadakan kampanye kesadaran lingkungan dan kegiatan bersih-bersih di wilayah masing-masing.

“Kita bisa mulai dari hal-hal kecil, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah, dan berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan. Setiap tindakan kecil memiliki dampak besar jika dilakukan bersama-sama,” tandasnya.

Ia percaya bahwa dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, Kabupaten Cirebon dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi masalah sampah dan menjaga kelestarian lingkungan. “Mari kita jadikan Cirebon bebas sampah! Ini bukan hanya impian, tetapi sesuatu yang bisa kita capai bersama,” pungkasnya.

Sumber

Quote