Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Yulian Gunhar meminta PT Pertamina bisa mengantisipasi dan memonitor dampak yang terjadi termasuk dinamika politik Rusia-Ukraina, khsusunya terkait harga minyak dunia.
“Pertamina harus bisa mengantisipasi dampak perang yang terjadi di antara Rusia dan Ukraina itu. Memastikan bahwa dinamika yang terjadi, tidak menggangu pemenuhan pasokan minyak mentah (crude oil) dan produk (BBM) dari luar negeri,” katanya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/2).
Baca: Bamusi-Repdem Karawang Kompak Bantu Ponpes Miftahul Khoirot
Menurut Gunhar, dampak perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina itu diperkirakan akan menggangu pasokan minyak dunia, sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan melonjaknya harga BBM di dalam negeri.
Hal itu menurutnya tidak mengherankan, karena Rusia adalah salah satu produsen minyak terbesar di dunia, dengan memproduksi sekitar 10 juta barel minyak mentah per hari.
“Kenaikan harga minyak dunia yang menembus USD 100 per barel sejak perang Rusia-Ukraina saat ini, tentu bakal memberikan tekanan pada kinerja keuangan hilir Pertamina. Jika keadaan tersebut terus berlanjut, bisa saja membuat harga bahan bakar minyak (BBM) ikut terkerek naik,” katanya.
Dengan adanya kemungkinan naiknya harga BBM di dalam negeri tersebut, katanya akan menimbulkan efek domino, seperti kenaikan biaya logistik hingga pangan.
Baca: Ini Pesan Cok Ace Untuk Putri Indonesia Bali 2022
Imbasnya lagi, menurut politisi PDI Perjuangan ini, tentu akan menyebabkan subsidi energi membengkak.
“Dampaknya akan merembet terhadap subsidi energinya yang juga akan membengkak,” pungkasnya.