Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto mendorong pemerintah meningkatkan riset dan penelitian pada bidang pertanian untuk membantu para petani. Riset dan penelitian ini dianggap penting karena ancaman krisis pangan ada di depan mata.
Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto menganggap riset dan penelitian pertanian di Indonesia masih cukup minim. Menurutnya, selama ini para petani susah berinovasi sehingga perlu mendapat bantuan dari pemerintah.
“Harus ada penelitian untuk memajukan petani. Pemerintah harus fokus, ke depan negara akan kekurangan pangan. Sedangkan anggaran sektor pertanian saat ini masih kecil,” ujar Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto dalam dialog Aspirasi Jawa Tengah di Studio TATV Solo, Jumat (24/5/2024).
Politisi PDI Perjuangan ini mencontohkan, sejumlah negara maju memiliki inovasi yang besar pada sektor pertanian. Misalnya di China kini ada varietas padi yang mencapai tinggi 2 meter sehingga produksi gabahnya bisa tinggi.
“China punya padi raksasa yang tingginya dua meter. Satu hektare sawah produksinya bisa 13 sampai 14 ton. Ini inovasi yang patut ditiru, harus ada penelitian untuk memajukan petani,” ujar politisi asal Karanganyar tersebut.
Lebih lanjut Sumanto mencontohkan program Mina Padi yang diterapkan di Kabupaten Karanganyar sebagai salah satu bentuk inovasi bidang pertanian. Inovasi tersebut sebenarnya sudah lama diterapkan. Yaitu berawal dari keluhan petani saat musim kemarau dan sawahnya mendapat serangan hama tikus. Selain itu, para petani juga mengeluhkan pupuk yang langka.
Menurutnya, sistem Mina Padi yang merupakan gabungan budidaya padi dan ikan bisa mengatasi kedua masalah tersebut. Hama tikus tak menyerang karena terhalang air dan petani menjadi lebih banyak memakai pupuk organik agar ikan tak mati kena pupuk kimia.
Sumanto juga meminta pemerintah berkomitmen menahan laju alih fungsi lahan yang marak. Hal tersebut guna menjaga luas lahan pertanian. Sebab Jawa Tengah selama ini merupakan provinsi penghasil padi nomor 2 di Indonesia setelah Jawa Timur.
“Kami berharap pemerintah bisa mempertahankan posisi Jawa Tengah sebagai salah satu lumbung padi atau penghasil gabah nasional,” paparnya.