Jakarta, Gesuri.id - Gubernur DKJ Pramono Anung Wibowo mengatakan pihaknya akan menggunakan dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB) untuk penataan taman yang dibuka selama 24 jam secara transparan.
"Hal yang berkaitan dengan KLB, memang saya ingin transparan, terbuka. Apapun administrasi dan pemerintah Jakarta harus lebih terbuka," kata Pramono di Jakarta, Senin (14/4).
Pramono juga mengatakan penggunaan KLB untuk program penataan taman 24 jam akan dilakukan secara cepat. Penggunaan KLB akan sepenuhnya diperuntukkan bagi warga Jakarta.
"Sehingga, KLB yang bertele-tele atau SLF (sertifikat laik fungsi) yang bertele-tele, saya akan percepat. Itu berapa pun yang dihitung dari KLB sepenuhnya digunakan untuk kepentingan masyarakat," kata Pramono.
Sebelumnya, Pramono menyampaikan akan membuka sejumlah taman di Jakarta selama 24 jam.
Anggaran penataan taman tidak menggunakan APBD, melainkan dana koefisien lantai bangunan (KLB) pihak swasta, seperti era Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pembangunan menggunakan denda atau kompensasi KLB pertama kali digunakan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Adapun beberapa taman yang akan dibuka 24 Jam itu adalah Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pramono mengatakan keputusan membuka selama 24 jam tersebut dilakukan seiring dengan rencana menjadikan kawasan Blok M sebagai ibu kota ASEAN.
Penataan yang akan dilakukan di antaranya perapian area parkir dan renovasi toilet. Selain itu, Pemprov DKJ akan menambahkan sarana jogging track di taman tersebut.