Jakarta, Gesuri.id - Gubernur DKJ Pramono Anung Wibowo akan segera memindahkan patung MH Thamrin di persimpangan Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan MH Thamrin, tepatnya di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat ke lokasi baru yang seharusnya yakni Jalan MH Thamrin.
“Saya bilang dalam rapat, saya nggak mau patungnya MH Thamrin tidak berada di Jalan MH Thamrin. Harus kita pindahkan ke Jalan MH Thamrin. Karena ini simbol Jakarta, ini simbol Betawi. Patung ini nggak boleh kalah sama patungnya Jendral Sudirman,” kata Pramono di Jakarta Pusat, Sabtu (19/4).
Menurut Pramono, hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan dari Pemprov DKJ kepada orang yang dianggap berjasa untuk membangun Jakarta yaitu Mohammad Hoesni Thamrin.
Pramono pun menegaskan bahwa nantinya, hal ini akan menggunakan dana koefisien lantai bangunan (KLB).
Dana KLB adalah biaya yang harus dibayarkan oleh pengembang atau pemilik bangunan kepada pemerintah daerah jika mereka ingin membangun gedung dengan tinggi atau luas lantai melebihi batas dasar KLB yang ditetapkan dalam aturan tata ruang atau zonasi suatu wilayah.
"Supaya nggak ada yang menumpangi. Sepenuhnya kita bangun dan ini menjadi simbol utamanya Jakarta. Karena apapun, MH Thamrin jasanya pasti sudah nggak ada yang meragukan,” kata Pramono.
Pramono menjelaskan, dahulu rencana pembangunan patung MH Thamrin diinisiasi pada masa kepemimpinan Sutiyoso dan baru terealisasi di era Fauzi Bowo.
Namun kala itu, pembangunan patung tersebut, kata Pramono, tidak dibuat di Jalan MH Thamrin karena takut dengan istana negara.
Oleh sebab itu, Pramono mengatakan apabila rencananya ini diprotes oleh pihak manapun, dirinya siap untuk menghadapi dan bertanggung jawab.
“Kalau ada yang nggak setuju, nggak apa-apa. Saya yang akan hadapi. Itu konsekuensi jadi pemimpin seperti itu,” kata Pramono.
Namun, Pramono belum merinci kapan rencana itu akan dieksekusi, termasuk lokasi baru patung MH Thamrin.
Patung MH Thamrin menggambarkan Thamrin dalam posisi berdiri tegak, mengenakan jas dan peci, dengan tangan kanan menunjuk ke depan dan tangan kiri memegang buku, melambangkan semangat kepemimpinan dan intelektual.
Dibuat dari perunggu oleh seniman Ketut Winata, patung ini memiliki tinggi sekitar 4,5 meter dengan pedestal setinggi dua meter. Patung ini diresmikan pada 3 Juni 2012 oleh Gubernur DKJ saat itu, Fauzi Bowo.
Selain di Monas, terdapat patung MH Thamrin lainnya di Jakarta, yaitu: di Museum MH Thamrin di Jalan Kenari II No. 15, Jakarta Pusat.
Patung dada MH Thamrin di kawasan Monas sebelah barat dan merupakan seniman Arsono pada 1981.
Mohammad Husni Thamrin lahir pada 16 Februari 1894 di Weltevreden, Batavia (sekarang Jakarta).
Ia adalah seorang politisi dan nasionalis Indonesia yang aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui Volksraad (Dewan Rakyat) pada masa penjajahan Belanda.
Thamrin wafat pada 11 Januari 1941 dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Pada 1964, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia.