Jakarta, Gesuri.id - Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi dan Sosial Chico Hakim menyampaikan bahwa Gubernur DKJ Pramono Anung berkeinginan agar Bank DKI ke depannya dapat dikelola oleh orang-orang profesional.
“Dalam rapat, Pak Pramono menyampaikan secara khusus, betul-betul nanti ke depannya (Bank DKI) harus dikelola oleh orang-orang yang profesional. Jadi, diharapkan nanti tidak ada lagi yang selama ini ada suara-suara yang mengatakan "ada titipan" lah, itu supaya enggak ada lagi,” kata Chico di Balai Kota Jakarta, Senin (14/4).
Kendati demikian, Chico mengaku belum tahu apakah akan ada perombakan direksi di Bank DKI.
Saat ditanya, apakah rebranding Bank DKI dilakukan dengan alasan kasus layanan yang bermasalah, Chico menjawab bahwa hal itu dilakukan karena rencana ibu kota yang akan pindah ke IKN.
“Rebranding karena Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 itu udah bukan DKI, tapi DKJ. Itu aja,” kata Chico.
Sebelumnya, Gubernur DKJ Pramono Anung Wibowo mengunggah video di akun Instagram resminya @pramonoanungw.
Dalam video tersebut, Pramono mengatakan pada tahun 2015, Jakarta pernah berada di posisi 54 Top Kota Global. Namun kini, posisi Jakarta semakin turun menjadi ke-74 dari 156 kota.
Pramono menilai, hal ini terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya karena perbankan yang hampir setiap periode mengalami kasus.
“Bank ini (Bank DKI) tidak dikelola secara profesional. Ada ruang-ruang yang gampang orang untuk bisa mempermainkan itu. Dari dalam terutama,” kata Pramono dalam rapat terbatas.
Maka sepenuhnya, lanjut Pramono, Bank DKI harus dikelola secara profesional.
Secara tegas Pramono juga mengatakan bahwa ke depannya tidak boleh ada lagi “titipan” dari siapapun untuk menjadi direksi Bank DKI.
Dalam rapat tersebut Pramono juga membahas terkait rebranding Bank DKI. Salah satunya dengan mengubah nama Bank DKI.
“Kita harus memikirkan untuk merubah nama DKI ini. Apakah Bank DKI menjadi Bank Jakarta? Atau Bank Global? Sehingga kita lakukan yang namanya rebranding. Dan nanti kita bangun betul-betul menjadi buildingnya Bank Jakarta,” kata Pramono.