Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo menyatakan bantuan berupa makanan dan air minum akan dikirim ke Palu dalam jumlah sebanyak-banyaknya untuk membantu korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
"Bantuan makanan hari ini kita akan kirim, sebanyak-banyaknya dengan pesawat Hercules," kata Presiden Jokowi usai Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya Jakarta Timur, Senin (1/10).
Baca: Pascagempa, Presiden Jokowi Dijadwalkan Kunjungi Palu
Kepala Negara menyebutkan dari Jakarta akan langsung dikirim menggunakan beberapa pesawat. Ada juga pengiriman dari Makassar dan Balikpapan yang lebih dekat.
Menurut dia, pengiriman makanan dilakukan dalam jumlah besar karena memang keluhan dan masalah yang dihadapi di sana seperti itu.
Presiden menyebutkan BBM diharapkan juga mulai masuk ke Palu menggunakan pesawat khusus BBM.
Menurut Presiden, penanganan terhadap masalah masalah mendasar seperti evakuasi korban, penyediaan bantuan kebutuhan korban, penyediaan listrik dan lainnya harus cepat ditangani.
"Saya kira problem-problem itu secepatnya harus kita tangani sebelum masuk tahap yang kedua, " katanya.
Presiden menyebutkan penyediaan makanan menjadi masalah karena toko toko tutup. Ketersediaan air juga masalah karena tidak ada listrik.
"Listrik enggak ada karena dari tujuh gardu yang ada, yang hidup hanya dua, yang lima ada masalah, ini harus diselesaikan tapi juga tidak bisa dalam waktu singkat," katanya.
Presiden sudah memerintahkan penyediaan gardu listrik bergerak sehingga listrik tersedia kembali dan air bersih dapat diperoleh kembali.
Sementara itu mengenai adanya pengambilan makanan di toko toko oleh warga, Presiden mengatakan tidak melihat kejadian seperti itu di lapangan karena toko toko tutup.
Baca: Ma'ruf Minta Korban Bencana Bersabar dan Tetap Semangat
"Mungkin hanya satu atau dua peristiwa saja karena memang ada kebutuhan untuk membantu saudara-saudaranya," katanya.
Menurut Presiden, dalam kondisi darurat bencana yang diperlukan adalah saling membantu.
"Jangan memaksakan hal-hal yang sebetulnya tidak menjadi masalah dasar," kata Presiden Jokowi.