Lamongan, Gesuri.id - Presiden RI Joko Widodo mengecek harga kebutuhan bahan pangan ke Pasar Sidoharjo, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Senin (19/11).
"Biasa, ke pasar yang paling penting mengecek harga-harga, tadi saya melihat yang turun itu waktu saya ke (pasar) Bogor, (harga) cabai masih di atas Rp30 ribu, ini tadi saya beli sudah Rp17 ribu," kata Presiden.
Baca: Presiden Jokowi Terbukti Makin Dicintai Rakyat
"Presiden berbelanja di pasar tersebut seusai meresmikan masjid kampus "Ki Bagus Hadikusumo" dan perubahan bentuk perguruan tinggi Muhammadiyah serta peletakan batu pertama pembangunan tower Universitas Muhammadiyah Lamongan di kampus STIKES Lamongan.
Saat berbelanja, Presiden ditemani Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Presiden tampak membeli cabai, kacang tanah, wortel, dan sawo. Pada kesempatan itu, Jokowi bertanya mengenai harga beras.
"Sebetulnya jangan terlalu tinggi-tinggi, tetapi jangan terlalu rendah karena kalau rendah petani yang kasihan, kalau terlalu tinggi masyarakat yang kasihan," ungkap Presiden.
Ia mengatakan bahwa tugas pemerintah adalah menjaga kestabilan harga bahan pokok.
"Inilah keseimbangan yang harus kita jaga, supaya 'supply' dan 'demand' itu pada posisi yang baik, stabil sehingga harganya tidak terlalu melonjak naik tetapi juga jatuh turun," tambah Presiden.
Jokowi mengaku bahwa ada sedikit kenaikan harga barang tetapi juga ada harga yang turun.
"Yang turun (harga) cabai dari di atas Rp30 ribu jadi Rp17 ribu, beras naik sedikit, tetapi ini stabil, tadi Pak Gubernur (Seokerwo) menyampaikan inflasi 1,78 itu sangat stabil," kata Presiden.
Baca: Rudianto Tjen Pastikan Harga Sembako Terjangkau
Ia pun meminta agar pihak-pihak yang menyatakan harga naik membuktikan sendiri dengan mendatangi pasar.
"Ya, dicek sendiri ke pasar, 'wong' di Jatim inflasinya 1,78 mau naik bagaimana? Stabilitas harga dijaga di Jatim, secara nasional inflasi di 3,5 (persen) artinya harga terkendali angkanya dari situ, jangan diambil saat harga satu barang pas naik langsung (semua) disebut naik, biasa harga naik itu biasa," kata Presiden.
Pada kesempatan itu, Ibu Negara Iriana Joko Widodo membeli 20 butir telur asin seharga Rp80 ribu dan sebuah pepaya.
Ia tidak menawar harga barang tersebut dan langsung memberikan uang Rp100 ribu tanpa meminta kembalian kepada pedagang.