Tangerang, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo ingin agar dana desa dapat digunakan untuk pemberdayaan sumber daya manusia, setelah sebelumnya fokus untuk pembangunan infrastruktur.
"Kita ingin dana desa tidak hanya urusan infrastruktur saja, tapi ke pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, menggeser 'grek' masuk ke pemberdayaan ekonomi dan inovasi desa," kata Presiden Jokowi, di Lapangan Progi, Pagedangan, Tengerang, Banten, Minggu (4/11).
Baca: Presiden Tegaskan Dana Kelurahan Tidak Muncul Tiba-Tiba
Presiden menyampaikan hal tersebut dalam sosialisai dana desa yang juga dihadiri oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.
"Dana desa tahun pertama 2014 digelontorkan Rp20 triliun, selanjutnya Rp40 triliun, lalu tahun lalu Rp60 triliun dan tahun ini juga Rp60 triliun, masih ditambah lagi tahun depan menjadi Rp70 triliun. Apa artinya. Pemerintah memberi perhatian sangat besar kepada desa," ungkap Presiden.
Peruntukan dana desa itu, menurut Presiden, dapat menurunkan tingkat kemiskinan di desa hingga 2 kali lipat dibandingkan di kota, sehingga sudah ada 1,2 juta orang desa yang dituntaskan dari kemiskinan.
"Stunting turun dari 37 persen menjadi 30 persen, ini penurunan yang sangat tajam sekali. Apalagi yang bisa kita lakukan. Bisa dengan memberdayakan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) agar anak-anak kita semakin baik, jangan kalah masyarakat desa dengan masyarakat kota karena masyarakat desa banyak yang lebih pinter, saya juga orang desa, jadi saya tahu," kata Presiden pula.
Menurut Presiden setidaknya ada 95 ribu kilometer jalan dan 914 jembatan yang dibangun dari dana desa. Masih ada juga 2.200 perahu serta 14 ribu PAUD dibangun.
"Mungkin di desa bapak ibu yang dibangun hanya 300 meter atau 500 meter, tapi untuk seluruh Tanah Air ada 74 ribu desa total yang dibangun adalah 94 ribu kilometer dan jembatan ada 914 jembatan, akses air juga dibangun," ungkap Presiden.
Baca: Nurdin: Daerah Transmigrasi Harus ada Inovasi Teknologi
Presiden meminta para kepala desa pun mulai melakukan inovasi-inovasi pemberdayaan masyarakat desa.
"Saya titip pak menteri bekerja sama dengan industri-industri, perusahaan-perusahaan, sehingga produksi dari desa dapat terserap. Saya ingat di kampung saya dulu pada nanam pepaya, tapi saat panen begitu panen kok tidak ada yang beli. Akhirnya busuk semua, akhirnya tidak mau tanam pepaya lagi, hati-hati, harus dipikirkan pasarnya siapa, untung atau tidak untung. Ini tugas pendamping desa," kata Presiden pula.
Dalam acara tersebut menurut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, hadir 1.200 orang kepala desa, 246 petugas puskemas, 246 perwakilan dari lembaga pemberdayaan masyarakat desa Kabupaten Tangerang, 553 tenaga pendamping desa profesional dan perangkat desa lainnya.