Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Palu, Achmad Alaydrus, mengecam pernyataan Gus Fuad Plered atas pernyataannya yang berbau tindak pidana provokasi SARA yang menyebut Habib Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua) dengan sebutan yang tak senonoh.
Politisi yang akrab disapa Niko itu sangat menyayangkan sikap Gus Fuad, terlebih karena yang bersangkutan merupakan pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Jogjakarta.
“Dia mengaku zuriat Nabi, mulutnya tidak baik karena kepalanya sedang dikuasai iblis,” kata Niko, pada Kamis (27/3/2025).
Niko menegaskan bahwa SIS Aljufri adalah sosok ulama yang sangat dihormati, tidak hanya di Sulawesi Tengah tetapi juga di seluruh Indonesia. Jasanya dalam bidang pendidikan dan dakwah Islam tidak diragukan lagi.
Lembaga pendidikan Alkhairaat yang didirikannya menjadi warisan cemerlang yang terus berkembang melalui para muridnya hingga kini.
Menurutnya, Guru Tua sangat layak dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional atas jasanya mencerdaskan generasi negeri, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah dan sekitarnya, melalui Yayasan Pendidikan Alkhairaat.
Diketahui, Terkait penghinaan yang disampaikan oleh Gus Fuad Plered, terhadap pendiri Alkhairaat Habib Sayid Idrus bin Salim Aljufri yang menyamakan dengan binatang, reaksi keluarga besar Alkhairaat se Indonesia timur geram dan mengutuk Gus Fuad.
Komisariat Wilayah, Komisariat Daerah, dan Abnaulkhairaat (anak-anak Alkhairaat) akan mengambil tindakan hukum atas pernyataan yang melecehkan itu.
Pengurus Besar (PB) Alkhairaat langsung melakukan rapat internal, atas sikap pernyataan Gus Fuad yang sudah mengusik dan menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat khususnya di Indonesia Timur.
Pertemuan internal Kamis (27/03) tersebut, dihadiri langsung Ketua Utama HS.Alwi bin Saggaf Aljufri, Ketua Umum PB Alkhairaat Habib Mohsen Alaydrus, Sekjen PB Alkhairaat Jamaludin Mariajang, Kuasa Hukum PB Alkhairaat Hamdan Rampadio serta pimpinan majelis Nurul Khairaat Habib Sholeh rotan.
Habib Alwi bin Saggaf Aljufri sangat menyayangkan atas apa yang disampaikan oleh Gus Fuad, dan dia tidak memahami sejarah serta perjalanan Habib Idrus bin Salim Aljufri dalam membantu negeri ini.
“Habib Idrus bin Salim Aljufri memiliki peran besar bila kita mengetahui perjalananya untuk negeri ini, dan banyak hal yang telah dilakukan dalam memajukan pendidikan khususnya di Indonesia timur,” pungkasnya.
Sumber: channelsulawesi.id