Seoul, Gesuri.id - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan sejumlah pesan kepada para anggota DPR Korea Selatan usai melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Nasional Korea Selatan (Korsel) Kim Jin-pyo, saat bersama delegasi Indonesia dijamu makan siang.
Baca: Ganjar Ucapkan Selamat Gelar Doktor HC Puan Maharani
Jamuan makan siang digelar di National Assembly of the Republic of Korea (Gedung Kantor DPR Korsel) yang berada di Seoul, Rabu (9/11).
“Annyeonghaseyo, terima kasih kepada Majelis Nasional Republik Korea atas sambutan hangat kepada saya dan delegasi Indonesia pada kunjungan kami ke Korea ini,” kata Puan.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu menyatakan, hangatnya pertemuan antara delegasi Indonesia dan anggota Parlemen Korsel merefleksikan eratnya hubungan kedua negara. Menurut Puan, hubungan Indonesia dan Korsel tak hanya berdasar pada hubungan erat di masa lalu semata.
“Namun juga berdasarkan potensi di masa depan yang dapat dikembangkan,” ucapnya.
Untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Korsel, Puan menilai diperlukan diplomasi parlemen. Hal ini seiring dengan kerja sama erat yang telah dilakukan pemerintah, swasta, dan berbagai pihak lainnya.
“Kita perlu memastikan bahwa tidak ada gap antara kerja sama antar pemerintah dengan kerja sama antar parlemen kedua negara,” sebut Puan.
“Terutama parlemen perlu memastikan melalui fungsi pengawasannya bahwa kerja sama antar pemerintah memang bermanfaat bagi rakyat masing-masing,” imbuh mantan Menko PMK itu.
Puan mengatakan, hubungan kedua negara akan semakin kuat jika antara anggota parlemennya juga memiliki hubungan yang erat. Oleh karenanya, ia mendorong agar parlemen Indonesia dan Korsel dapat berkolaborasi pada sejumlah hal.
“Seperti pada forum internasional untuk menyelesaikan berbagai isu krusial, di antaranya terkait dengan isu perdamaian, dan perubahan iklim,” ungkap Puan.
DPR RI dan Majelis Nasional Korea Selatan disebut harus dapat meningkatkan kerja sama di berbagai forum internasional. Baik itu di Inter-Parliamentary Union (IPU), The G20 Parliamentary Speaker Summit (P20), Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF), MIKTA (grouping of Mexico, Indonesia, Republic of Korea, Turkey and Australia), maupun forum internasional lainnya.
“Melalui partisipasi di berbagai forum internasional, saya berharap Indonesia dan Korea dapat mengambil peran kepemimpinan di Asia dan dunia,” tuturnya.
Puan menambahkan, dialog dan konsultasi antar parlemen semakin relevan di masa meningkatnya ketegangan geopolitik. Menurutnya, parlemen harus berada di garda terdepan dalam menciptakan perdamaian, budaya damai dan toleransi, dan diplomasi preventif untuk menciptakan perdamaian dan mencegah timbulnya konflik.
“Parlemen juga harus berada di garda depan dalam kerja sama internasional mencapai kesejahteraan bagi rakyat. Parlemen perlu bekerja sama mengatasi pelambatan pertumbuhan ekonomi global, meningkatnya inflasi, dan tingginya harga pangan, dan energic,” papar Puan.
Lebih lanjut, cucu Bung Karno ini menyebut hubungan Indonesia dan Korea Selatan didasarkan pada sejumlah kesamaan nilai, yaitu demokrasi, menghargai hak asasi manusia, toleransi, serta menjunjung rule of law. Untuk itu, Puan mendorong dibangunnya hubungan ke depan yang berdasarkan saling kepercayaan (mutual trust).
“Mari kita kembangkan persahabatan kedua negara termasuk antar parlemennya, mari kita bekerja sama untuk berkontribusi untuk menyelesaikan berbagai masalah global,” urai peraih gelar Doktor Honoris Causa dari Pukyong National University (PKNU) tersebut.
Baca: Puan Rumuskan Agenda Strategis Menuju Indonesia Emas 2045
“Dan mari kita perkuat kerja sama bagi kemajuan dan kemakmuran kedua negara. Kamsahamnida, terima kasih,” sambung Puan.
Dalam muhibahnya di Korea Selatan, Puan didampingi sejumlah anggota DPR. Delegasi DPR RI itu di antaranya adalah Wakil Ketua Komisi I Utut Adianto, Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto, Wakil Ketua Komisi X Agustina Wilujeng Pramestuti, Wakil Ketua Komisi VIII Diah Pitaloka, serta Anggota Komisi III Johan Budi S. Pribowo dan Dede Indra Permana.