Ikuti Kami

Puan: Penguasaan Teknologi Tentukan Daya Saing Bangsa

Pemerintah fokus pada pembangunan SDM dengan memperluas akses pendidikan tinggi dengan menyediakan berbagai beasiswa dan bantuan pendidikan.

Puan: Penguasaan Teknologi Tentukan Daya Saing Bangsa
Menko PMK Puan Maharani di sela Orasi Ilmiah dengan tema “Memantapkan Nilai-Nilai Keilmuan dalam Menghadapi Pergeseran Budaya di Era Disrupsi” pada Dies Natalis Ke-58 dan Wisuda tahun 2019 Universitas Prof. Moestopo (Beragama) yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (11/4).

Jakarta, Gesuri.id - Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi tata kehidupan manusia dan juga mendorong terjadinya revolusi industri. Untuk itu, Bangsa Indonesia harus memiliki SDM yang berkualitas agar mampu bersaing di era industri 4.0 sekaligus memiliki pijakan dan budaya yang kokoh.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani saat menyampaikan Orasi Ilmiah dengan tema “Memantapkan Nilai-Nilai Keilmuan dalam Menghadapi Pergeseran Budaya di Era Disrupsi” pada Dies Natalis Ke-58 dan Wisuda tahun 2019 Universitas Prof. Moestopo (Beragama) yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (11/4).

Baca: Kinerja Pemerintah di Bidang PMK Meningkat

Puan mengatakan, saat ini telah memasuki revolusi industri tahap ke-4 atau i4.0. Revolusi Industri tahap pertama terjadi pada abad 18-19 ditandai dengan beralihnya masyarakat agraris ke industri di Eropa dengan diwarnai tumbuhnya industri textile dan baja. Revolusi industri tahap kedua terjadi menjelang Perang Dunia I (pertama) tahun 1870-1914 ditandai dengan munculnya telepon dan perekaman (phonograph). Fase ini juga menjadi tonggak sejarah era teknologi informasi dan komunikasi. Revolusi industri ketiga adalah era internet yang menjadikan informasi sangat terbuka dan nyaris tanpa hambatan ke segala penjuru dunia. Era ini membawa masyarakat dunia ke era globalisasi.

“Di era Revolusi Industri Keempat atau i4.0 (industry four point zero). Berkembang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan revolusi digital serta teknologi nano. Robot telah berkembang bahkan menyerupai kemampuan manusia. E-commerce, internet of things, robot pintar, big data dan 3D Printing merupakan contoh implementasi i4.0.” jelas Puan.

Menurut Puan, era i4.0. juga ditandai dengan era disrupsi. Disrupsi adalah perubahan besar dan mendasar yang terjadi pada kehidupan manusia. Ada empat indikator sebagai penanda disrupsi, yaitu simpler (lebih mudah), cheaper (lebih murah), accessible (lebih terjangkau), dan faster (lebih cepat).

Dalam kesempatan itu, Puan juga menyampaikan, penguasaan teknologi menentukan daya saing bangsa. Untuk itu, melalui berbagai intervensi, pemerintah fokus pada pembangunan SDM dengan memperluas akses pendidikan tinggi dengan menyediakan berbagai beasiswa dan bantuan pendidikan.

Baca: Prioritas Pemerintah Saat Ini Sejahterakan Masyarakat

“Melalui LPDP, pemerintah memberikan sekitar 20.000 beasiswa pendidikan S-2 dan S-3 pada perguruan tinggi terpilih di seluruh dunia. Khusus bagi mahasiswa dari keluarga yang kurang mampu, pemerintah memberikan bantuan melalui program Bidikmisi, yang saat ini telah menjangkau lebih dari 520.000 mahasiswa S-1”, katanya.

Atas usaha pemerintah, lanjut Puan, daya saing Indonesia terus meningkat. Global Competitiveness Index Indonesia meningkat dari posisi 41 pada tahun sebelumnya menjadi posisi 36 dari 140 negara pada tahun 2017-2018. Peringkat Indonesia pada Global Talent Competitiveness Index yang diterbitkan INSEAD juga meningkat dari posisi 86 di tahun 2014 ke peringkat 77 di tahun 2018.

Quote