Jakarta, Gesuri.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan, geliat pembangunan yang intensif dilaksanakan pemerintah Indonesia saat ini semakin terasa sebab keterlibatan rmasyarakat.
Demikian diungkapkan Puan Maharani, di Jakarta, Senin (21/5), saat menghadiri Sarasehan Nasional Keluarga Bangsa Refleksi 20 Tahun Reformasi yang diselenggarakan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI).
Baca: Menko Puan Dorong LPI Sebarkan Pemikiran Islam Moderat
"Tahun 1996 adalah awal mulainya perjuangan reformasi Indonesia. Saat itu rakyat Indonesia berani ingin mulai bersuara," kata Puan Maharani yang juga Politisi PDI Perjuangan.
Menurut Puan Maharani, reformasi di Indonesia akan sulit terwujud bahkan dapat gagal bila tanpa kehadiran masyarakat Indonesia. Begitu juga dengan negara tanpa ada rakyatnya maka akan bukanlah apa-apa.
Oleh sebab itu, ucap Puan Maharani, pelaksanaan reformasi saat ini harus menyentuh kebudayaan dan pembangunan sumber daya manusia. Sekaligus menjadikan Pancasila sebagai perekat kebangsaan dengan mengimplementasikannya bergotong royong.
Baca: Puan Harapkan UNESCO Berperan dalam Pembangunan Budaya
"Telah 20 tahun reformasi berlalu. Konstitusi di reformasi, Polri terpisahkan dari TNI, sudah tidak ada lagi dwifungsi, provinsi juga tersusun rapih," ujar Puan Maharani.
Puan Maharani menuturkan, setelah 20 tahun reformasi terlaksana hingga kini, maka tantangan ke depan yang perlu dicermati dan dihadapi persoalannya oleh seluruh masyarakat Indonesia bersama pemerintah adalah disorientasi dan era globalisasi.
