Jakarta, Gesuri.id - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menggelar sidang rapat paripurna ke-13 masa persidangan IV tahun 2023-2024, pada Selasa (5/3).
Dalam rapat kali ini, diagendakan Ketua DPR RI Puan Maharani akan menyampaikan pidato pembukaan sidang. Namun, Puan tak hadir lantara mengunjungi Paris, Prancis.
Sehingga, yang menggantikan Puan untuk menyampaikan pidato adalah Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. Selain itu, hadir pula Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel dan Lodewijk Freidrich Paulus.
"Menurut catatan dari Sekretariat Jenderal DPR RI, daftar hadir pada permulaan rapat paripurna DPR RI hari ini telah ditandatangani oleh hadir 164 orang dan izin 126 orang, sehingga total 290 orang dari 575 anggota DPR RI. Dengan demikian kuorum telah tercapai" kata Dasco dalam rapat paripurna.
Sementara, dalam rapat paripurna ini juga bersamaan dengan munculnya wacana usulan hak angket untuk mendalami dugaan kecurangan pemilu.
Diketahui, kunjungan Puan dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ketua Parlemen perempuan dunia atau Women Speakers' Summit 2024 di bawah naungan Inter-Parliamentary Union (IPU) yang merupakan asosiasi parlemen negara-negara di dunia.
"Hubungan Indonesia-Prancis telah tumbuh dengan positif lebih dari 73 tahun. Pertemuan DPR RI dengan National Assembly of French dapat mendorong semakin eratnya kerja sama kedua negara,” ucap Puan, dalam keterangan tertulis, Selasa (5/3).
Dalam lawatannya kali ini, Puan akan mengikuti sejumlah agenda. Dia akan terlebih dahulu melakukan pertemuan bilateral meeting dengan Ketua Majelis Nasional Prancis, Madame Yaël Braun-Pivet hari ini.
Pertemuan akan digelar di kantor Majelis Nasional Prancis atau National Assembly of French yang berada di Paris.
Women Speakers' Summit 2024 akan digelar selama dua hari mulai 6-7 Maret 2024. Forum tersebut merupakan wadah bagi ketua-ketua parlemen perempuan anggota IPU untuk menegaskan kembali dukungan terhadap hak-hak perempuan.
Women Speakers' Summit 2024 akan membahas sejumlah isu perempuan yang dibagi menjadi dua forum diskusi. Forum pertama membawa tema ‘Pendidikan dalam kesetaraan, Kesehatan dan Perjuangan melawan kekerasan terhadap perempuan’.
Lalu, diskusi kedua tentang kesetaraan Gender, paritas dan pemberdayaan dalam politik, teladan perempuan. Puan diagendakan akan turut menyampaikan pernyataan pada dua forum diskusi itu.
"Sesama pemimpin perempuan harus memperkuat kerja sama untuk terus memperjuangkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, baik di tingkat global maupun di negara masing-masing,” imbuh dia.