Ikuti Kami

Puji Risma, Megawati: Isi Mobilnya Cangkul, Sepatu, Cetok

Megawati Soekarnoputri memuji Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan bilang isi mobilnya berisi cangkul, sepatu, dan cetok.

Puji Risma, Megawati: Isi Mobilnya Cangkul, Sepatu, Cetok
Megawati bersama Puti dan Risma

Surabaya, Gesuri.id - Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri memuji kiprah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sukses dalam menata lingkungan hidup di Kota Pahlawan.

"Mbak Risma ini sebenarnya wali kota atau preman. Wali kota, kok, gini lelaki atau perempuan. Kalau lihat mobil dinasnya isinya ada cangkul, sepatu, cetok, dan lainnya," kata Megawati di hadapan ratusan peraih Kalpataru yang mengikuti acara di kediaman Wali Kota Surabaya, Sabtu (29/4).

Baca: Instruksi Megawati: Kader Turun, Jangan Tinggalkan Daerahnya

Menurutnya, Risma telah berhasil menata lingkungan di Kota Surabaya menjadi asri dengan banyaknya taman. Bahkan, dalam waktu dekat, Risma akan membuat Kebun Raya Mangrove di Wonorejo.

Dalam hal ini, Megawati menekankan bahwa pemerintah dapat bertindak sebagai fasilitator upaya pelestarian lingkungan hidup. Dirinya memberikan apresiasi kepada Risma karena selama ini berkenan turun ke lokasi melihat langsung kondisi lingkungan kota dan warga yang dipimpinnya.

Dirinya juga menghimbau masyarakat agar peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Pasalnya, jika hanya mengandalkan peran pemerintah, upaya pelestarian lingkungan akan jadi sia-sia.

"Saya pernah di pemerintahan. Sebagai Presiden RI waktu itu. Jadi, saya pikir semua masyarakat harus turut bergerak memajukan Indonesia melalui lingkungan hidup," aku Megawati.

Baca: Di Pakistan, Risma Beberkan Kunci Sukses Pimpin Surabaya

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memaparkan beberapa upayanya dalam hal melestarikan lingkungan. Dia bilang, sejauh ini sudah melibatkan masyarakat, misalnya tentang budi daya sampah.

Risma mencontohkan beberapa kampung di Surabaya yang sudah memiliki program budi daya sampah menjadi pupuk atau melalui Bank Sampah. Hasilnya, jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuang akhir (TPA) menurun hingga 1.000 ton per hari.

Angka tersebut menurun dari sebelumnya 3.000 ton pada saat Risma menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan Surabaya beberapa tahun lalu. "Kami punya program urban farming. Produknya, ada selada ungu dan selada kriting meski baru kami suplai ke hotel bintang lima saja," imbuhnya.

Quote