Jakarta, Gesuri.id - Cucu Proklamator Indonesia Puti Guntur Soekarno menyatakan bahwa berdiri di atas kaki sendiri atau berdikari adalah kunci kemandirian ekonomi Indonesia yang telah ditanamkan sejak dulu oleh Soekarno.
"Betapa pentingnya kita sebagai bangsa dan negara untuk bisa berdiri di atas kaki sendiri, lewat kearifan lokal, apa yang kita miliki di desa-desa, UMKM kita, yang akan menjadikan Indonesia sebagai negara produsen dan tidak hanya konsumen bagi negara-negara asing," kata Puti pada diskusi yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (8/6).
Baca: Puti Ajak Kader Banteng Bangka Turun Bantu Masyarakat
Diskusi bertema "Internalisasi Pemikiran Bung Karno tentang Kemandirian Ekonomi" diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI sebagai rangkaian dari acara Bulan Bung Karno untuk mendalami kembali semangat perjuangan Sang Proklamator dan menularkannya kepada generasi muda.
Puti memaparkan fakta masifnya budaya asing yang masuk ke Indonesia sebagai dampak dari kemajuan zaman, termasuk gelombang kebudayaan Korea, yang menurutnya adalah bentuk dari politik kebudayaan.
"Produk-produk dalam negeri berlomba-lomba menjual produknya dengan tokoh Korea, ini adalah bagian dari politik kebudayaan Korea. Hari semua tahu BTS (grup band asal Korea), lagu-lagu Korea. Mereka berhasil menjadikan jalan kebudayaan mereka menjadi sesuatu yang bisa dikapitalisasi oleh ekonomi bangsanya," ujar dia.
Puti menyatakan bahwa yang dilakukan Korea sudah benar, karena Korea memiliki platform kebudayaan untuk menyebarluaskan kekayaan bangsanya dan berhasil membuat kebudayaan menjadi aset yang memiliki nilai ekonomi.
Untuk itu, Puti mengajak seluruh masyarakat terutama generasi muda untuk melihat fenomena Korea ini sebagai bahan pembelajaran, yang sebenarnya sejak dulu telah digaungkan oleh Soekarno.
Baca: Mengenal Lebih Dekat Sosok Puti Guntur Soekarno
"Ini yang dibicarakan Bung Karno saat itu yakni nation and character building. Kebudayaan adalah nilai, etos, filosofi, falsafah, kemanusiaan, kebangsaan, ketuhanan, keadilan, yang kemudian menjadi kerja bersama atau kegotongroyongan kita untuk memajukan bangsa," tuturnya.
"Untuk itu, kita harus mulai menyusun strategi bagaimana agar politik kebudayaan kita yang di dalamnya juga bicara soal ekonomi kreatif, UMKM, kemandirian, menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang maju untuk menguasai perekonomian dunia, bermuara dari pemikiran Bung Karno," lanjutnya.
Dia berharap seluruh stakeholder, masyarakat, utamanya generasi muda dapat sama-sama berjuang mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa.
"Ini bukan hanya tugas saya atau teman-teman di DPR RI selaku legislatif, tetapi juga para cendekiawan, pemikir, ilmuwan, dan yang terpenting lagi adalah generasi muda, karena di tangan kalian, kemajuan bangsa ini harus dibawa," kata dia.