Jakarta, Gesuri.id - Munculnya nama Gubernur Anies sebagai salah satu soal dalam ujian nasional jelas menandakan bahwa jajaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta kecolongan, ceroboh dan malah melakukan pembiaran sehingga viral di media sosial. Apalagi dalam soal tersebut terlihat sekali menyanjung Anies dan yang membuat terkejut lagi menghina nama Mega di dalam soal ujian tersebut.
"Intitusi pendidikan adalah lembaga budi pekerti yang mengajarkan etika luhur kepada anak didik, harusnya Disdik DKI Jakarta dapat menjaga marwah tersebut dengan ketat," kata Anggota DPR Komisi X Putra Nababan di Jakarta.
Baca: Putra: Pemuda Berkarakter Pancasila, Tak Mudah Dibelokkan
Putra sendiri berterima kasih atas pengawasan masyarakat yang berujung viralnya kelakuan berbau politis jajaran pendidikan di salah satu SMP di Jakarta Selatan ini. "Anak didik kita tidak sepatutnya mendapatkan konten soal ujian yang tendensius dan bernuansa politis yang kental. Ini jelas menjadi ancaman bagi proses pendidikan dan pembentukan karakter anak bangsa di Jakarta," tandas anggota DPR dari dapil Jakarta Timur ini.
Selain itu, Putra juga menyayangkan sikap Disdik DKI Jakarta yang menyebut jika viralnya konten soal ujian itu terjadi hanyalah karena ada kemiripan nama. "Di soal ujian jelas menyebutkan Gubernur Anies. Bagaimana bisa mengatakan ada kemiripan nama? Kenapa tidak menggunakan nama lain saja yang lebih netral," ujar Mantan pemimpin redaksi ini.
Baca: Putra: Benteng Ideologi Pemuda, Gotong Royong Bung Karno
Untuk itu Putra mendesak kepada Mendikbud Nadiem Makarim untuk segera melakukan evaluasi terhadap jajaran Disdik DKI Jakarta dan pihak sekolah yang menciptakan soal ujian ini agar ada solusi dari permasalahan ini. Apalagi kasus bernada rasis ini tidak terjadi kali ini saja. Sebelumnya juga di Jakarta Timur pernah terjadi seorang oknum guru SMAN 58 Jakarta yang mengajak siswanya untuk tidak memilih kandidat Ketua OSIS yang non muslim.
Baca: Putra: Generasi Muda Harus Warisi Semangat Gotong Royong
"Saya berharap laporan masyarakat yang viral ini dapat segera ditindaklanjuti oleh Mendikbud dan jajaran kementeriannya, apalagi peristiwa ini terjadi di ibukota yang lokasi sekolahnya tidak jauh dari kantor Mas Menteri Nadiem,’’ katanya.
Disdik DKI Jakarta, tambah Putra, harusnya juga memiliki mekanisme yang lebih tegas terhadap tindakan oknum yang melakukan upaya rasis dengan menyusupkan konten-konten ke dalam soal ujian. "Dengan ketegasan itu maka diharapkan tidak ada lagi oknum yang berani untuk melakukan tindakan yang sama," katanya.