Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan mengatakan Radio Republik Indonesia (RRI) dapat menjadi solusi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam kondisi keterbatasan jangkauan dan pulsa.
Karena, menurut Putra, menggunakan voice di internet itu jauh lebih murah ketimbang belajar menggunakan video di internet.
Baca: Putra Nababan Ragukan Kualitas PJJ Menggunakan Ponsel
"Faktanya memang biaya kuota internet menjadi problem bagi orang tua murid selama PJJ. Karena itu, menurut saya RRI harus tampil di depan," ujar Putra dalam Rapat Dengar Pendapat/Rapat Dengar Pendapat Umum Panja PJJ dengan Eselon Kemenkominfo (Ka.Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Ka.Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi), Provider layanan IT (Telkomsel, Indosat, Indihome, XL Axiata), TVRI dan RRI, Pusdatin (Penyedia Konten), Universitas (STT, Binus), Rektor UT, PT Inti, serta Asosiasi Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV), pada Senin (13/7).
Untuk itu, ia mendorong agar RRI hadir di depan bekerjasama dengan pemerintah dalam hal ini Kemendikbud dalam penyelenggaraan PJJ.
"Jadi kalau di era sekarang kita berkomunikasi secara virtual, kalau ada orang yang hanya video saja mungkin bukan orangnya lagi tidur tapi mungkin pulsanya sedang tiris," ungkapnya.
Lebih lanjut Putra mengatakan dengan kondisi Indonesia sekarang ini sebagai negara berkembang, justru kerjasama voice atau bagaimana metode belajar, konten pembelajaran itu disampaikan melalui voice, melalui suara, bisa dijangkau dengan murah dan mudah, cepat dan jauh.
"Itu yang seharusnya dilakukan. Kenapa tidak dari awal Komisi X justru mengusulkan RRI juga, bukan hanya TVRI, bukan hanya audio video tapi audio saja," ia mengungkapkan.
Selain itu, Putra juga meminta Televisi Republik Indonesia (TVRI) melakukan evaluasi kualitatif terhadap tayangan-tayangan dari Kemendikbud, selama proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sejak awal pandemi Covid-19.
Politikus PDI Perjuangan itu meminta TVRI tak hanya menjadi "tukang tayang" saja. Sebab, lanjutnya, bagaimanapun yang memiliki layar itu TVRI.
Baca: Lupakan Kurikulum, Putra Kritisi Evaluasi PJJ Kemendikbud
"Evaluasi terhadap tayangan Kemendikbud selama PJJ ini sangat penting, apalagi mas Menteri (Nadiem Makarim) sudah menyatakan bila PJJ ini akan dilakukan hingga akhir tahun. Jadi pengemasan tayangan Kemendikbud di TVRI ini, penerimaan nya oleh anak-anak SD, SMP dan SMA seperti apa," ujar Putra.
Putra menambahkan dengan evaluasi dari TVRI itu, Kemendikbud akan bisa juga mengevaluasi materi tayangannya. Sehingga, nantinya akan didapat materi konten Kemendikbud yang relatif bisa dipahami dengan baik oleh para siswa.