Ikuti Kami

Putra : Generasi Muda Harus Warisi Nilai-Nilai Pancasila di Keseharian

Sebagai ideologi bangsa, Pancasila memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan ideologi lain. 

Putra : Generasi Muda Harus Warisi Nilai-Nilai Pancasila di Keseharian
Anggota MPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Putra Nababan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Putra Nababan mengingatkan kepada generasi muda di Jakarta Timur untuk mewarisi nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai ideologi bangsa, Pancasila memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan ideologi lain. 

"Nilai-nilai Pancasila itu lahir dari warisan leluhur bangsa Indonesia. Pancasila tidak hanya berperan sebagai dasar negara Indonesia, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal yang relevan dengan keberagaman masyarakat," kata Putra Nababan dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR, Minggu (1/12) di Rumah Aspirasi Jakarta Timur 

Menurut Putra, Pancasila bersifat universal dan kontekstual. Pancasila mencakup nilai-nilai universal seperti keadilan, kemanusiaan, dan persatuan, yang relevan dengan tantangan global.

Baca: Kemenangan Pram-Doel di Jakarta Berkat Soliditas Semua Pihak

"Nilainya fleksibel dan kontekstual, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam tanpa menghilangkan ciri khas lokal.Pancasila mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensinya," katanya.

Selain itu, Pancasila juga menjunjung tinggi nilai keberagaman. Pancasila mengakui dan menghormati keberagaman agama, budaya, dan suku, sehingga menciptakan harmoni dalam masyarakat.

"Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa," menghormati kebebasan beragama dan kepercayaan tanpa memaksakan satu sistem kepercayaan tertentu," ujarnya.

Di dalam kandungan nilai Pancasila, tambah Putra, juga mengutamakan keseimbangan hak dan kewajiban. Pancasila menekankan keseimbangan antara hak individu dan kewajiban terhadap masyarakat.

"Nilai gotong royong (sila ke-3) mengajarkan bahwa keberhasilan bersama dicapai melalui kontribusi individu dalam masyarakat," ujarnya.

Pancasila, tambah Putra, juga mengedepankan keadilan sosial. Pancasila menekankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat (sila ke-5), mencakup distribusi kekayaan dan kesempatan yang adil. "Pancasila berusaha mewujudkan keseimbangan ekonomi dengan memperhatikan aspek kemanusiaan," ujarnya.

Keunggulan lain dari Pancasila, sambung Putra, mendorong musyawarah dan demokrasi yang bermartabat. Sila ke-4 mendorong pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, sehingga menghindari dominasi mayoritas atas minoritas.

"Hal ini berbeda dengan demokrasi liberal, yang kadang hanya berfokus pada suara terbanyak tanpa mempertimbangkan harmoni social," ujarnya 

Baca: Ganjar: Koster-Giri Menang di Bali Berkat Dukungan Masyarakat Adat

Selain itu, Pancasila juga mengintegrasikan dimensi spiritual (Ketuhanan), sosial (kemanusiaan dan persatuan), serta material (keadilan sosial), menciptakan keseimbangan yang holistik. "Sebaliknya, ideologi lain seringkali hanya fokus pada satu dimensi, seperti ekonomi dalam kapitalisme," katanya

Pancasila bukan ideologi yang dogmatis, sehingga memungkinkan interpretasi yang dinamis sesuai kebutuhan zaman tanpa menghilangkan prinsip dasar. Berbeda dengan ideologi totaliter yang cenderung mengontrol secara ketat kehidupan masyarakat.

"Pancasila unggul karena mampu mengakomodasi keberagaman, menyeimbangkan hak dan kewajiban, serta menciptakan harmoni antara spiritualitas, sosial, dan material. Nilai-nilai ini membuat Pancasila tidak hanya relevan di Indonesia, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi dunia sebagai ideologi yang humanis dan inklusif," tandasnya.

Quote