Ikuti Kami

Putra Ingatkan Pentingnya Melakukan Refleksi Mendalam terhadap Pancasila

Bung Karno sebagai salah satu tokoh utama dalam perumusan Pancasila, menggali nilai-nilai Pancasila dari realitas kehidupan bangsa Indonesia

Putra Ingatkan Pentingnya Melakukan Refleksi Mendalam terhadap Pancasila
Anggota DPR/MPR Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan.

Jakarta, Gesuri.id -  Anggota DPR/MPR Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan mengingatkan akan pentingnya menggali nilai nilai Pancasila sebagai hasil refeksi mendalam atas identitas, kebudayaan dan perjuangan bangsa Indonesia seperti yang dilakukan oleh para pendiri bangsa ini. 

"Bung Karno menggali sendiri nilai-nilai Pancasila bukan diimpor dari luar. Pancasila adalah cerminan dari akar kebangsaan Indonesia. Hal ini menjadikan Pancasila sebagai dasar negara yang kokoh, relevan, dan mampu menyatukan keberagaman Indonesia," katanya dalam Sos 4 Pilar MPR Sabtu 30 November 2024. .

Menurut Putra, Bung Karno sebagai salah satu tokoh utama dalam perumusan Pancasila, menggali nilai-nilai Pancasila dari realitas kehidupan bangsa Indonesia, baik dari sejarah, kebudayaan, adat-istiadat, maupun kehidupan sehari-hari masyarakat. 

Baca: Kemenangan Pram-Doel di Jakarta Berkat Soliditas Semua Pihak

"Proses ini tidak hanya berdasarkan pemikirannya sendiri tetapi juga melalui refleksi mendalam atas jati diri bangsa dan tantangan yang dihadapi saat itu," katanya.

Lebih lanjut Putra menambahkan bahwa Bung Karno melihat bahwa nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kehidupan masyarakat Indonesia, seperti gotong royong, musyawarah, dan keadilan, sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan bangsa.

"Contohnya adalah gotong royong sebagai wujud solidaritas dalam kehidupan sosial masyarakat. Begitupula dengan kebiasaan musyawarah dalam pengambilan keputusan di masyarakat adat Nusantara," tndasnya.

Selain itu, sambung Putra, generasi muda perlu mempelajari sejarah perjuangan bangsa. Bung Karno memahami bahwa semangat kebangsaan, persatuan, dan cinta tanah air telah menjadi fondasi dalam perjuangan melawan penjajah."Inspirasi dari kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Sriwijaya, yang menunjukkan keberhasilan dalam membangun persatuan dan keadilan, ujarnya.

Baca: Ganjar: Koster-Giri Menang di Bali Berkat Dukungan Masyarakat Adat

Bung Karno, tambah Putra, juga mengajarkan untuk menghormati keberagaman agama di Indonesia. Nilai-nilai religius yang terkandung dalam agama-agama ini, seperti ketuhanan, keadilan, dan kemanusiaan, menjadi bagian penting dari Pancasila. "Selain itu, Bung Karno juga memperhatikan kearifan lokal dan kepercayaan tradisional yang mengajarkan harmoni dengan alam dan sesame," katanya.

Bung Karno menyadari pentingnya merumuskan ideologi yang dapat menyatukan bangsa Indonesia yang beragam, sekaligus relevan dalam percaturan global.Dalam pidatonya pada 1 Juni 1945, Bung Karno mengusulkan lima dasar negara yang ia beri nama Pancasila. Dia menyebut bahwa nilai-nilai tersebut digali dari bumi Indonesia sendiri.

Bung Karno sering menyebut dirinya sebagai bagian dari "anak Indonesia." "Dia merasakan langsung kehidupan rakyat kecil dan menyadari pentingnya menciptakan keadilan sosial untuk semua. Dia menggali aspirasi rakyat yang menginginkan kebebasan, persamaan, dan kesejahteraan," ujarnya.

Quote