Ikuti Kami

Putra : Jadikan Pancasila Sebagai Filosofi Hidup yang Mengakar di Masyarakat. 

Setiap sila dalam Pancasila mengandung nilai-nilai yang mengajarkan cara hidup yang harmonis, adil & beradab bagi seluruh rakyat Indonesia.

Putra : Jadikan Pancasila Sebagai Filosofi Hidup yang Mengakar di Masyarakat. 

Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan mengingatkan bahwa Pancasila, yang merupakan dasar negara Indonesia, tidak hanya berfungsi sebagai landasan hukum, tetapi juga sebagai filosofi hidup yang mengakar dalam masyarakat.

Setiap sila dalam Pancasila mengandung nilai-nilai yang mengajarkan cara hidup yang harmonis, adil, dan beradab bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca: Ganjar Pranowo Dukung Efisiensi Anggaran

Menurut Putra Nababan, menekankan pentingnya implementasi Pancasila dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Pandangan hidup ini berfungsi sebagai panduan yang mengarahkan tindakan dan keputusan, baik bagi individu maupun bangsa secara keseluruhan. 

"Pancasila memberikan dasar moral bagi setiap warga negara termasuk generasi muda dalam bertindak, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain. Setiap sila memberikan nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan pribadi, seperti menjunjung tinggi keadilan, menghormati perbedaan, dan hidup berdampingan secara harmonis," kata Putra dalam sosialisasi MPR RI bertema "Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia", Sabtu (22/2) di Jakarta. 

Putra kemudian menyebut bahwa sila pertama, "Ketuhanan yang Maha Esa", mendorong rakyat untuk menghormati perbedaan agama dan kepercayaan. Sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", mengajak semua individu untuk saling menghormati dan menolong satu sama lain. "Pancasila juga harus menjadi panduan dalam kehidupan bermasyarakat dengan cara, membangun Toleransi dan Kerukunan. Pancasila mendorong masyarakat untuk hidup dalam keberagaman dengan menghormati perbedaan suku, agama, dan budaya. Ini menciptakan kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan penuh toleransi," katanya.

Di sisi lain, tambahnya, sila ketiga, "Persatuan Indonesia", menekankan pentingnya menjalin persatuan di tengah keberagaman yang ada. Hal ini menjadi sangat relevan dalam menghadapi tantangan global saat ini. Sila keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan", menunjukkan betapa pentingnya demokrasi dan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan. Sementara itu, sila kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia", menegaskan komitmen untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029

"Prinsip gotong royong yang tertanam dalam Pancasila mengajak masyarakat untuk bekerja sama, saling membantu, dan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi," tandasnya.

Melalui berbagai kegiatan sosialisasi ini, lembaga pemerintahan dan organisasi masyarakat sipil diharapkan dapat mendorong setiap warga negara untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam bertindak, berinteraksi, dan berkontribusi bagi bangsa.

"Pancasila bukan hanya sekedar semboyan, tetapi harus menjadi filosofi hidup yang membentuk karakter dan jati diri bangsa Indonesia di era modern ini. Penyebaran nilai-nilai Pancasila diharapkan dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan rakyat," katanya.


Kontributor Pramudya Bayu

Quote