Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan mengatakan kegiatan belajar mengajar dengan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tengah situasi pandemi Covid-19 ini dapat lebih efektif dan bersinergi apabila dilakukan secara kolaborasi berbasis gotong-royong antara para pelaku yang terlibat di dalamnya, utamanya para siswa/murid, guru, dan tentunya juga para orangtua/wali murid.
Untuk itu, Putra mengatakan sebuah model yang sifatnya kolaboratif dengan pendekatan pendidikan yang melibatkan usaha kerjasama secara intelektual antar siswa atau antar siswa dan pengajar diperlukan sebagai gebrakan baru dan solusi segar di tengah ujian badai pandemi Covid-19 yang menerjang dunia pendidikan di Tanah Air saat ini.
Baca: Dukung PJJ, Putra Gratiskan Internet di Rumah Belajar
Dengan demikian, lanjut Putra, seluruh pihak yang terkait dalam sistem pembelajaran yang telah ditetapkan pemerintah tersebut di masa-masa pandemi ini dapat mengambil hikmah bahwa sesungguhnya merupakan momentum untuk mengubah pola hubungan guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar.
Hal itu dikatakan Putra dalam Webinar bertajuk "Transformasi Pendidikan di era New Normal", Kamis (10/9).
Lebih lanjut Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan sudah saatnya pola pendidikan diubah, tepatnya sejak pandemi Covid-19 menerjang dunia pendidikan di Tanah Air.
Baca: Putra: Bantuan Kuota Gratis Lahir dari Pengawasan DPR RI
"Sudah waktunya, guru tidak dianggap sebagai pihak yang paling mengetahui segalanya," ungkap Putra.
Untuk itulah, Putra merekomendasikan dan menanamkan model belajar kolaboratif berbasis pendekatan pendidikan yang melibatkan usaha kerjasama secara intelektual antar siswa atau antar siswa dan pengajar tersebut.
"Jadi pandemi ini adalah momentum untuk mengubah paradigma pendidikan kita secara mendasar, menuju pada penggunaan model kolaboratif," ujar Putra.
Baca: Kawal PJJ, Putra Pastikan PIP Diterima Masyarakat
Selain itu, pada kesempatan yang sama, Putra juga memastikan dirinya terus melakukan sosialisasi di daerah pemilihan (dapil) nya, Jakarta Timur (Jaktim) tentang kebijakan relaksasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengeluarkan kebijakan relaksasi dana BOS ditengah pandemi.
Penggunaan anggaran untuk paket internet bagi siswa dan pemberian dana BOS bagi sekolah-sekolah swasta merupakan wujud dari relaksasi dana BOS tersebut.
Putra mengakui, banyak tenaga pendidik di Dapilnya yang belum mengetahui adanya kebijakan relaksasi BOS. Maka, Putra menekankan pentingnya sosialisasi agar program pemerintah tersebut bisa dilaksanakan dengan baik, dan rakyat pun menikmati manfaat nya.
"Selain Sosialiasi, pengawasan terhadap penggunaan anggaran dalam program-program pemerintah ini juga penting. Agar penggunaan itu sesuai dengan perencanaan," ujar Putra menekankan.
Baca: Putra Dorong RRI Jadi Solusi Dalam Pembelajaran Jarak Jauh