Jakarta, Gesuri.id - Penggiat pengembangan talenta Indonesia, Putra Nababan menyambut baik rencana pemerintah membentuk manajemen talenta nasional tahun 2020. Menurutnya, target sukses wadah baru ini seharusnya bukan sebatas pemetaan talenta dan penyerapan tenaga kerja.
“Kunci sukses dari manajemen nasional ini adalah kesesuaian atau kecocokan yang dicapai antara kebutuhan lapangan dengan ketersediaan talenta. Saya menyebutnya ‘talent matching’ antara supply dan demand,” kata Putra Nababan yang juga pendiri wadah digital idtalent.id di Jakarta, Kamis (22/8).
Baca: Putra: Bangun Manajemen Talenta, Jokowi Mau Terobosan Besar
Menurutnya, seseorang bisa disebutkan sebagai Talenta jika berkarya sesuai minat dan bakatnya. Dalam kondisi ini, orang tersebut mampu menghadirkan inovasi di tempat bekerjanya.
“Tanpa pekerja berkualitas talenta, mustahil perusahaan atau wirausaha bisa melakukan lompatan dan keluar dari jerat business as usual ,” ujar Putra yang saat ini adalah anggota DPR terpilih.
Untuk itu, Putra Nababan mengingatkan managemen talenta yang hendak dibangun pemerintah ini harus bisa mempertemukan talenta-talenta yang berserakan di banyak wilayah dan menyelaraskan dengan kebutuhan lapangan kerjanya.
“Salah satu penyebab krisis talenta di Indonesia dan rendahnya Global Talent Competitiveness index indonesia adalah tidak ditemukannya kesesuaian antara demand dan supply-nya,” kata politisi muda PDI Perjuangan itu.
Untuk diketahui, pemerintah saat ini sedang menyusun rancangan pembentukan manajemen talenta nasional yang ditargetkan terbentuk pada tahun 2020 mendatang.
"Harapannya paling lambat di 2020 ya terbentuk," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, di Jakarta, Kamis (22/8).
Baca: Putra Beberkan Kenapa Harus Bangga Jadi Citizen Of the World
Menurutnya, bentuk lembaga manajemen talenta nasional masih dikaji dengan melibatkan tim dari Bappenas dan Kemenpan RB.
Pemerintah berharap dengan adanya manajemen talenta ini, anak muda yang memiliki talenta dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dia menegaskan jangan sampai anak muda yang memiliki kekayaan intelektual dibajak oleh negara lain.