Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan optimistis generasi muda sanggup berkontribusi dalam mendongkrak sektor ekonomi nasional melalui kecerdasan kreativitas, kekayaan inovasi, kecekatan dalam memperluas konektivitas dan jejaring sehingga kesulitan yang nampak akibat pandemi ini dapat menjelma menjadi peluang usaha yang sangat menjanjikan dan berkelanjutan (sustainable).
Hal itu diungkapkan Putra dalam Kuliah Kewirausahaan Pemuda Tahap II dengan tema "Strategi Pemasaran dan Branding Produk Bagi Wirausaha Muda Pemula di Era Pandemic", Senin (26/10) di Hotel Harper, Jakarta Timur.
Baca: Pandemi dan Ujian Peluang Bisnis Bagi Kawula Muda
"Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memberikan dampak pada kegiatan operasional usaha, yang menyebabkan berkurangnya konsumen yang berbelanja secara langsung dibandingkan hari biasa," ujar Putra.
Terkait kewirausahaan di Tanah Air, pandemi virus corona (Covid-19) ini memang telah memberi dampak yang signifikan bagi berbagai pihak, utamanya sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Bahkan Putra mencatat pada situasi pandemi, KemenkopUKM melaporkan ada sekitar 37.000 UMKM telah terdampak sangat serius. Sebanyak 56 persen melaporkan terjadi penurunan penjualan, 22 persen melaporkan permasalahan pada aspek pembiayaan.
Namun, menurut Putra, kondisi seperti saat ini justru menjadi sebuah tantangan bahkan peluang.
Terlebih, lanjutnya, kepada para generasi muda agar lebih lagi kreatif, berinovasi serta terus mencari peluang dengan memperluas konektivitas serta jejaring.
"Di masa Covid ini pelaku usaha melakukan penyesuaian dengan membuka toko online/ berjualan melalui e-commerce seperti, Shoppee, Tokopedia, Bukalapak, OLX, GoJek, Lazada dan lainnya. Dengan sistem tersebut, penjualan dan pembelian dipasarkan secara online," papar Putra.
Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, e-Commerce tidak hanya sebagai portal berjualan, namun dapat membangun relasi dan membangun konsep pasar baru dan menggunakan sistem pemasaran yang lebih efektif dan menjadikan e-Commerce juga sebagai media pembelajaran.
Baca: Putra Gelorakan Semangat Gotong Royong Generasi Muda Jaktim
Pelaku UMKM juga dapat melihat dan melakukan observasi penjualan yang dilakukan oleh pesaing dan mengadopsinya.
Putra juga menambahkan para mahasiswa usai lulus dari perguruan tinggi akan menghadapi banyak tantangan.
Tantangan itu tidak semua bisa diselesaikan dengan mengandalkan kemampuan akademik tapi perlu adanya penunjang dan keterampilan lain yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
"Jika saya calon penerima kalian, saya senang sekali menerima mahasiswa yang punya pengalaman berbisnis selama di kampus dari pada IPK bagus tapi tidak punya pengalaman kegiatan selama di kampus. Dalam dunia kerja atau usaha salah satu yang paling penting adalah skill," tandasnya.
Selain itu, Putra berharap para mahasiswa harus memiliki communication skill.
Baca: Putra: Promo Pariwisata Butuh 'Rayuan' Milenial di Medsos
"Communication skill itu bukan berarti kita pinter ngomong bukan. Communication skill termasuk memimpin, pemimpin itu nggak boleh pilih-pilih semua harus bisa kita pimpin ya. Kepemimpinan bukan berarti punya jabatan, tapi memimpin di tengah-tengah organisasi, di tengah-tengah masyarakat, di tengah-tengah perusahaan kita juga bisa," pungkasnya.
Sementara itu, acara tersebut juga dihadiri oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Asrorun Ni'am Sholeh serta hadir perwakilan mahasiswa dari perguruan di Jakarta sebagai peserta.